Mohon tunggu...
Bagas Hutauruk
Bagas Hutauruk Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa Universitas Diponegoro

mahasiwa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

KKN UNDIP: Sosialisasi Warga untuk Bersiap Hadapi New Normal dan Edukasi UMKM di Tengah Pandemi

7 Agustus 2020   16:18 Diperbarui: 7 Agustus 2020   18:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depok(8/7). Di minggu ke 3 kegiatan KKN. Program KKN yang direncanakan sudah berhasil dilaksanakan. Terdapat 2 program KKN yang diusung yaitu #siapnewnormal (perananan diseminasi informasi dalam pencegahan penyebaran Covid-19 sebagai sub program) dan Marketing pakai sosial media. Target peserta dalam program ini  adalah ibu-ibu PKK dan pelaku usaha UMKM yang terdampak Covid-19. Kedua program ini direncanakan dan telah dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan protokol Kesehatan pada masa new normal dan membantu pelaku usaha UMKM dalam memasarkan produknya ke dalam media sosial dengan harapan penjualan produk meningkat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua metode melalui sarana offline dan online.

Kegiatan ini dilakukan dengan offline dan online. Untuk program pertama dilakukan secara online dikarenakan pihak RT/RW belum memperbolehkan untuk kegiatan tatap muka langsung untuk menghindari resiko penyebaran virus Covid-19. Demi menghargai kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak RT/RW maka kegiatan ini dilakukan dengan sarana online yaitu via instant messaging WhatsApp. Seluruh materi bacaan dan video edukasi dikirimkan kepada ibu RW lalu disalurkan ke ibu-ibu PKK.

Karena keprihatinan terhadap pelaku usaha UMKM yang bisnisnya merasakan dampaknya akibat Covid-19 maka program marketing pakai sosial media ini diberikan kepada salah satu pelaku usaha UMKM yaitu mas Budi sebagai pemilik usaha Bakso. Dia mengaku bahwa bisnisnya mengalami penurunan penghasilan dari yang biasanya dan juga harus melibatkan karyawan yang akhirnya kena dampak juga.

Mas Budi mengaku bahwa dirinya dan karyawan tetap buka pada masa pandemi Covid-19 tentu saja dengan memperhatikan protokol Kesehatan kerja masa pandemi Covid-19. Kebetulan mas budi juga mengatakan baru saja mendapat bantuan dari dinas Kesehatan pemkot setempat berupa APD untuk kesalamatan kerja bagi para karyawannya. Pengusaha bakso tersebut mengaku bahwa sampai sekarang belum menerima bantuan yang berupa material atau tunjangan seperti uang atau sebagainya dari pemerintah untuk menunjang hidup usaha UMKM.

“gak ada bantuan apa-apa sih, selain bantuan dari dinas Kesehatan saja berupa APD untuk karyawan. Kayak masker, hand sanitizer, terus juga dapur tempat produksi bakso disemprot pakai disinfektan. Hanya kayak gitu sih.. selama ini tidak  ada bantuan yang berupa uang atau semacamnya” ujarnya. Ketika ditanya apakah pernah mendapat bantuan seperti yang diberitakan di berita SAMBUNG NYAWA UMKM?.

Materi yang diberikan adalah penggunaan media sosial Instagram sebagai media baru pemasaran produk. Instagram diambil menjadi bahan utama untuk sosial media marketing karena Instagram dinilai memiliki fitur-fitur yang memadai untuk orang berbisnis melalui sosial media Instagram. Dalam program ini dilakukannya penegenalan Instagram business tools seperti insight dan promote. Lalu, juga ada tips and trick sosial media manajemen yang baik.

“wah saya baru tahu nih, saya selama ini hanya gunain buat pribadi, saya juga tidak tahu soal Instagram business tools ini. Bermanfaat banget sih ini materinya, nanti saya coba deh” ujar Mas Budi selaku pemilik usaha bakso.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun