Mohon tunggu...
bagas farisca
bagas farisca Mohon Tunggu... -

inhale, hold it, exhale, smile

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebocoran Istana, Strategi KPK Diskreditkan Budi Gunawan?

14 Januari 2015   23:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:08 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14212276901328006091

[caption id="attachment_390757" align="aligncenter" width="400" caption="beritajateng.net"][/caption]

KPK saat ini tengah disibukkan oleh agenda penyelidikan terhadap Budi Gunawan yang disangkakan terkait rekening gendut. Namun apabila dicermati, ada keanehan pada bocornya surat presiden yang ditujukan kepada DPR Jum’at lalu . Apakah benar ada unsur kesengajaan dalam kebocoran surat yang berisi wacana presiden terkait penunjukan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri?

Sebagaimana kita ketahui bersama, KPK adalah sebuah institusi pemerintah yang sifatnya ad hoc (bersifat sementara) di republik ini. KPK ingin mengamankan posisinya sebagai satu-satunya ujung tombak negara dalam memberantas korupsi, atau dengan kata lain mengamankan posisinya agar bisa tetap mempolitisi kasus-kasus korupsi yang ada.

Pasca dibentuknya Satgasus Anti Korupsi oleh Kejagung, KPK seolah “kecolongan” dan saat ini KPK lebih berhati-hati terhadap langkah-langkah politik lainnya. Melalui bursa pemilihan Kapolri baru, KPK tidak ingin nantinya Polri juga melakukan hal sama seperti yang sudah terjadi di Kejagung.

Menurut KPK akan lebih berbahaya apabila Kejagung dan Polri dinilai kuat. Sehingga pemerintah dan DPR ada motif untuk membubarkan KPK.

Namun apa yang melatarbelakangi KPK tersangkakan Budi Gunawan yang baru saja ditunjuk presiden sebagai calon tunggal untuk menggantikan Sutarman(Kapolri sekarang)?

Nama Sutarman disebut-sebut dalang dibalik pen-“tersangka”an Budi Gunawan oleh KPK.

Memang benar dalam tubuh Polri terjadi kompetisi internal.

Selain itu rencana Jokowi yang akan segera mencopot Sutarman sebagai Kapolri dan menggantikannya dengan Budi Gunawan cukup menyita perhatian SBY. Kita semua tahu bahwa Samad dan Sutarman memiliki kedekatan dengan SBY, sedangkan Budi Gunawan adalah pernah menjadi ajudan Megawati.

Beberapa waktu lalu akun @polisipatung dalam "Menguak 'Permainan' Sutarman & Samad Cs Dibalik Penyangkaan BG" membongkar permainan dibalik keputusan KPK tersangkakan Budi Gunawan.

Tidak lain adalah upaya SBY mengamankan dirinya dari jerat hukum atas kasus-kasus yang berpotensi menyeret namanya. Melalui KPK dan Sutarman, SBY berusaha mencegah agar orang-orang Mega salah satunya Budi Gunawan dalam bursa pemilihan Kapolri baru memegang posisi strategis dalam dunia politik di Indonesia.

Peta perpolitikan saat ini kembali lagi pada SBY vs Megawati yang dibungkus begitu rapi dalam kemasan KPK vs Jokowi.

Yang jelas pasca ditetapkannya Budi Gunawan sebagai tersangka memberikan KPK ruang untuk mengamankan posisinya, karena mau tidak mau DPR harus menunda proses fit and proper terhadap Budi Gunawan.

Sumber :

1.http://kabar24.bisnis.com/read/20150113/15/390317/calon-kapolri-dpr-disarankan-libatkan-kpk-ppat.-untuk-ganjal-budi-gunawan

2.http://news.detik.com/read/2015/01/13/143250/2801963/10/komjen-budi-tersangka-benny-uji-kelayakan-kapolri-di-dpr-dihentikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun