Mohon tunggu...
Bagas D Widiansyah
Bagas D Widiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jodoh Dicari Hanya Lewat Pacaran?

11 Desember 2021   22:00 Diperbarui: 11 Desember 2021   22:11 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menua itu pasti dan beranjak dewasa itu pilihan. Dewasa bukanlah tentang umur semata, bukanlah tentang gelar pendidikan, dan bukanlah juga tentang kapan kita nikahnya. Orang mungkin akan lebih banyak overthinking pada fase ini. Mungkin dengan memikirkan karirnya, jodohnya, atau kematiannya.

Setiap orang tidak pernah tau akan berjodoh dengan siapa. Orang mengira dengan pacaran adalah cara yang tepat untuk menemukan jodohnya. Orang yang berpacaran berfikir bahwa pacarnya adalah jodohnya suatu saat nanti. Hal inilah yang membuat orang lebih memilih pacaran daripada ta'aruf.

Padahal dalam Islam sendiri sudah dijelaskan bahwa pacaran itu haram. Karena pacaran adalah jalan awal dari perzinahan. Mungkin orang yang berpacaran berfikir bahwa hal itu biasa-biasa saja dan tidak akan mengefek kemana-mana. Padahal dari sebuah chating-an saja itu juga termasuk ke dalam zina.

Zina juga terdapat banyak jenisnya, tidak hanya zina kemaluan saja. Zina yang lain antara lain zina mata, zina telinga, zina tangan, zina kaki, dan juga zina hati. Zinanya mata adalah melihat, telinga adalah mendengar, tangan adalah berbuat, kaki adalah melangkah, dan hati adalah ingin dan angan-angan. Semua itu dibenarkan dan didustakan oleh kemaluan.

Allah Subhanallahu wa Ta'ala berfirman

Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, perbuatan yang buruk dan seburuk-buruknya sejelek-jelek jalan adalah perbuatan zina itu.  (Al-Isra' ayat ke-32)

Dari Ayat tersebut, dijelaskan bahwa dalam Islam tidak hanya melarang perbuatan zinanya saja, tetapi segala bentuk yang mengantarkan kita kepada zina itu sendiri. Salah satunya dengan pacaran ini. Pacaran merupakan hal yang dipandang lumrah di masa sekarang. Padahal di sisi lain banyak dampak negatif dari pacaran itu sendiri.

Banyak waktu dan tenaga yang habis karena berpacaran, hal ini membuat produktivitas kita menurun. Benarlah, jika kita berpacaran kita akan selalu memprioritaskan kekasih kita daripada yang lain. Padahal pada fase dewasa ini kita diharuskan untuk memperbanyak bergerak mencari pengalaman dan banyak belajar dari segi apapun. Sayang sekali jika pada fase dewasa ini kita malah terlalu sibuk dengan dunia pacaran.

Pacaran juga membuat kita menjadi boros. Jelas sekali, dengan pacaran kita mempunyai hasrat untuk ingin membelikan barang-barang atau makanan kepada pacar kita bukan? Uang yang seharusnya tidak keluar jika tidak berpacaran justru malah menjadi keluar ketika kita berpacaran. Ketika berpacaran keduanya pasti ingin selalu bertemu atau dengan kata lain ingin selalu berkencan.

Berkencan sendiri pasti juga membutuhkan uang, yang bisa jadi digunakan untuk membayar makanan, membelikan barang, atau mungkin menonton bioskop yang pastinya itu semua membutuhkan uang. Uang yang masih minta ke orang tua yang seharusnya kita manfaatkan untuk hal yang berguna tapi malah justru digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat baginya.

Pacaran juga merupakan sumber utama dosa, terlihat dari cara berpacaran itu sendiri sudah pasti dapat menimbulkan dosa. Sebagai contoh orang berpacaran yang pergi berduaan atau orang yang berduaan di suatu tempat tanpa adanya orang lain disebut khalwat. Berkhalwat adalah langkah awal dari zina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun