Perkembangan zaman tidak bisa dihentikan. Suka tidak suka, mau tidak mau, kita terbawa arus.Â
Pilihannya dua , tertinggal atau maju.
Banyak berita di media online tentang isu tenaga asing masuk ke Tanah Air (RRC). Ini adalah fakta. Memang ada TKA yang masuk tapi tidak bisa dikatakan "banyak". Presiden Joko Widodo pun mengatakan tenaga kerja Indonesia bahkan sampai berjuta-juta di malaysia.
Banyak yang pula yang menyatakan ketidaksetujuannya dengan hal ini. Mereka berasalan bahwa Indonesia harus digerakkan oleh anak Negeri. Mereka beralasan bahwa asing akan 'memangsa' Negeri ini (lagi) jika kita membuka 'keran' aliran TKA. Ini fakta. Indonesia harus digerakkan oleh Anak Negeri dan kita tidak boleh mengandalkan asing.
Ide yang paling dangkal adalah berpikir Indonesia bisa 'selamat' tanpa campur tangan asing. Seperti yang saya sebutkan diatas, perkembangan zaman akan terus mengalir deras. Anda yakin Indonesia hebat dari Negara lain sehingga tidak memerlukan partisipasi mereka? Anda yakin anak negeri lebih cerdas daripada Amerika? Anda yakin pemuda-pemudi lebih bekerja keras daripada RRC? Anda yakin kita lebih disiplin dari Jepang?
Janganlah hanya membuka satu mata. Buka lebar-lebar. Jangan hanya pandang 1 sisi, karena koin jika dibalik, ada sisi yang lain.
Kembali ke pembahasan awal, Â jadikan TKA sebagai standar agar anak Negeri paham, "Oooh, ini contoh yang baik". "Oohh, aku harus seperti ini ya".
Jadika TKA itu contoh dari manusia yang lebih maju dari kita.
Jangan pula mengandalkan TKA. Jangan menjadikan TKA sebagai kartu AS dalam menjalankan pemerintahan, perusahaan, atau kegiatan yang lain. Fungsi TKA harus dibatasi sebatas mentor.