Mohon tunggu...
Bagas antariksa
Bagas antariksa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tidak ada karya hebat, yang ada hanyalah karya ulang yang dibuat

Senang dengan fotografi, Writer & Designer

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Lockdown Berimbas Smackdown! Siapa Jagoan Baru Antara Keduanya

23 Maret 2020   17:13 Diperbarui: 23 Maret 2020   17:38 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan bagus dari pemerintah dengan menutup layanan publik (Lockdown) untuk mencegah penyebaran virus (Covid) lebih banyak lagi. Ini Indonesia bukan Negara tetangga yang mudah menerima kebijakan dari atasan. Apakah layak hal tersebut diterapkan disini?

Apapun itu, setiap kebijakan pasti akan mendatangkan sebuah perlawanan. Tradisi orang Indonesia adalah sulit menaati peraturan yang sifatnya terlalu mengikat. Tidak boleh inilah, harus begini, hingga ujung-ujungnya dinikmati oleh beberapa pihak. Padahal, peraturan tersebut harusnya mendatangkan manfaat untuk semua.

Saya pribadi berpihak pada rakyat, dimana mampu melihat langsung dampak yang terjadi. Pemerintah belum mengerti betul apa yang terjadi dilapangan. Mungkin masih sibuk menata skema baru yang hendak dikeluarkan.

Lockdown berdampak betul bagi pedagang, entah di pasar atau swalayan. Tidak masalah jika kerugian terjadi satu dua hari. Namun, apakah bagus jika mengalami kerugian terus menerus. Kerugian mereka bukan dari barang yang dijual, melainkan tidak ada pelanggan yang membeli. Alasannya simple, "Takut tertular virus".

Hingga saat ini, mereka masih sabar dan menerima kenyataan tersebut. Tapi yakinlah, informasi lockdwon belum diterima semua pihak. Khususnya bagi daerah-daerah kecil yang jauh dari akses informasi. Daerah ini masih nyaman, tentram, dan mampu menjalankan rutinitas harian dengan normal.

Bagaimana jadinya jika mereka mengetahui kondisi huru hara diluar sana. Belum lagi, jika kebijakan lockdown akan diterapkan juga di daerahnya. Baku hantam kemungkinan terjadi, layaknya tayangan Smackdown tahun 90an.

Sekarang kita lihat, mengapa daerah ini tidak pusing terhadap wabah virus. Mereka mempunyai prinsip "Calmdown" atas situasi apapun. Artinya, mereka mengakui jika virus tersebut berbahaya untuk dirinya. Namun, bukan berarti harus menghentikan seluruh aktivitas sehari-hari.

Kedua, mereka yakin bahwa virus tersebut didatangkan Tuhan dengan maksud tertentu. Tinggal menunggu, apakah Tuhan ingin menghilangkan pemuka agama (Ulama) atau golongan orang kafir di dunia ini secara keseluruhan.

Lihatlah, masih banyak yang mengartikan bahwa musibah ini adalah rahmat. Apakah pantas jika kalian (pemerintah) menganggu aktivitas yang mereka jalankan. Alangkah baiknya jika lockdown diterapkan di beberapa titik. Seperti, terminal, stasiun, hingga bandara. Selain itu, silahkan dikaji ulang bagaimana baiknya. Ataukah ingin melihat, siapa jagoan baru yang menentang kebijakan tersebut?

Kisah Inspiratif: Dunia. Bambe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun