Mohon tunggu...
Andreas Bagas
Andreas Bagas Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Fisip Uajy 2018

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Baru sebagai Sarana Praktik Jurnalisme Warga

25 Oktober 2020   23:26 Diperbarui: 25 Oktober 2020   23:36 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: remotivi.or.id

Participatory ini dapat dilakukan dengan melalui suatu teknologi media baru yang berbentuk dalam suatu blog seperti Wikipedia dan Wordpress yang dapat memenuhi siapa saja yang menyunting, menghapus, dan juga menambahkan sebuah konten (Jurrat, 2011). Twitter dan Facebook sebagai microblogging ini digunakan untuk pengalaman pribadi. Lalu User Generated Content berbentuk dan tergolong dalam sebuah video melalui channel Youtube.

Dengan demikian, penonton tidak hanya terhubung secara vertikal dengan orang-orang yang mempunyai kekuatan seperti editor dan politisi, tetapi juga secara horisontal yang memberikan mereka itu peluang dalam proses memobilitasi suatu konten (Rosen, 2006).

Dalam jurnalisme warga, media arus utama sangat berperan penting sebagai sarana utama sebagai seorang jurnalis. Dengan adanya suatu media, memudahkan jurnalis untuk lebih bebas dalam menggunakan media untuk memproduksi suatu kontennya sendiri yang kemudian dibawanya ke arah bidang jurnalisme.

sumber: news.koropak.co.id
sumber: news.koropak.co.id

Disebutkan bahwa kegiatan jurnalisme yang sebelumnya dilakukan oleh wartawan profesional, sekarang warga biasa pun sudah dapat melakukannya juga. Menurut Glaser (2006) konsep jurnalisme warga atau Participatory Journalism telah digunakan untuk penyampaian suatu pemberitaan atau informasi baik secara individu atau kelompok dengan dukungan suatu teknologi untuk melakukan distribusi fakta secara global tanpa adanya pelatihan secara khusus bagi warga biasa untuk menjadi jurnalistik yang profesional.

Pada intinya jurnalisme warga adalah mendorong partisipasi seluruh warga untuk aktif dalam proses membuat sebuah pemberitaan atau informasi yang seseorang itu lihat dan mereka alami tanpa adanya suatu literasi yang cukup.

Dengan banyaknya media arus utama, jenis media jurnalisme warga di Indonesia tadi tidak memiliki bentuk secara independen, semuanya itu merupakan proses pemanjangan dari media arus utama.

Dengan adanya penelitian dari Macharashvii (2012) tentu ada banyak keunggulan bagi media arus utama yang mengakomodasi kerja praktik jurnalisme warga di Indonesia dengan meminimalisir biaya, memberikan kesempatan masyarakat untuk mewujudkan demokratisasi, berita lebih bervariasi terutama dalam konteks lokal, tidak adanya akuntabilitas, dan dapat menjadi jalan pintas bagi wilayah yang tidak terjangkau.

Dalam proses dinamika dan implikasi praktik seorang jurnalisme warga, adanya keterbukaan dalam proses pembuatan berita atau penyebaran informasi dengan adanya prosumer sehingga dalam pembuatan berita tidak perlu dilakukan oleh jurnalis yang profesional. Dengan adanya prosumer ini, membuat masyarakat yang kurang akan adanya literasi dan pengetahuan mengenai jurnalisme ini bisa ikut bergabung tanpa harus memiliki pengetahuan yang setara dengan seorang jurnalis pada umumnya.

Media arus utama, biasanya memposisikan seorang jurnalis itu sebagai produsen suatu berita, sekarang dapat hadir warga biasa yang mencari berita dan menyuntingnya sebagai bahan literasi seorang jurnalisme warga. Bisa juga sebaliknya, warga bisa saja diposisikan sebagai konsumen berita dalam lingkup jurnalisme warga ini produsen berita yang kontennya dapat dijadikan referensi oleh media arus utama tersebut.

Selanjutnya, terkait dengan isu profesional yang masih menjadi perdebatan dalam berbagai literatur mengenai akan posisi warga dalam partisipasinya membuat berita. Praktik jurnalisme yang selanjutnya adalah mengenai suatu etika. Berbeda dengan media utama tadi, yang menyajikan berita ataupun konten homogen dan lebih mengarah kepada kepentingan elit dan media baru memang memberikan perubahan baru dalam jurnalisme warga.

Namun, tak jarang terjadi pelanggaran etika jurnalisme warga, yaitu cenderung ke opini yang tidak berdasarkan data dan fakta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun