Mohon tunggu...
Baehaqie David
Baehaqie David Mohon Tunggu... Petani - INGAT TARGET, JANGAN SANTAI

Mohammad david baehaqie 08 july 2000 Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Aliran Idealisme dan Tokoh-tokohnya

2 April 2020   00:20 Diperbarui: 2 April 2020   00:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafaat Pendidikan.
Aliran Idealisme dan Tokoh dalam Filsafat Pendidikan.
Assalamualaikum  Wr.Wb, Salam sejah tera bagi kita semua, Om swastiatsu.
Materi pada Tulisan ini adalah membahasa tentang pengertian dan tokoh-tokoh dalam aliran Idealisme. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Pengertian Aliran idealisme.
Adapun pengertian dari idealisme itu sendiri adalah suatu kata yang asalnya dari dari Bahasa latin dengan artian gagasan atau ide manusia, sehingga dapat hadir dalam jiwa manusia iru sendiri. Idealisme merupakan aliran yang proses kerjanya dengan mengedepankan sesuatu dengan pola pikir akal manusia. 

Sehingga hubungan aliran ini dalam dunia Pendidikan yaitu  suatu aliran yang bercita-cita atau memiliki tujuan yang besar untuk Pendidikan yang lebih maju. Dalam hal ini sudah terlihat dengan digunakannya kurikulum di jenjang Pendidikan yang terus mengalami peningkatan. Dalam kurikulum tersebut metode pengajaran menggunakan metode dialektif sehingga apa yang disampaikan dalam dialog tersebut adalah bukti dari penerapan aliran idealisme yang mengedepankan pikiran manusia.

2. Tokoh-tokoh dalam aliran idealisme.

a. Plato.

Plato menyatakan bahwa pemikiran suatu filsafat akan bertumpuan pada sebuah ide. Filosof ini (plato) meyakini terhadap suatu ide adalah sumber dari sesuatu yang sebenarnya  dengan apapun yang ada dan sesuatu tersebut dapat dilihat atau dicerna oleh panca indera.


b. Elea.
Elea beranggapan bahwa sesuatu apapun itu adalah tunggal, satu atau tidak berubah-ubah. Bahwa sesuatu apapun itu yang dilihat atau dicerna oleh panca indera merupakan wujudnya saja atau biasanya dikatakan rupanya saja. Akan tetapi kebenaran tidak bisa dibuktikan dengan penglihatan saja, tetapi bisa dilihat dengan menggunakan akal pikir.


c. David Humme.
Tokoh ini menyatakan bahwa sumber kebenaran itu bisa didapatkan menggunakan akal.  Sehingga pengalaman yang didapatkan menggunakan panca indera maka perlu dikaji kembali untuk mendapatkan bukti suatu kebenaran pengetahuan tersebut. jika kesimpulan pengujian itu benar menurut akal maka pengetahuan itu benar, dan sebaliknya.

d. Imam Ghozali.
Beliau merupakan filsuf muslim, Beliau merupakan ulama besar yang dimiliki orang islam dan pemikira-pemikirannya banyak yang mempengaruhi dan memberi masukan terhadap perkembangan, peningkatan ataupun kemajuan bagi manusia.

Kurang lebihnya mohon maaf jika ada kesalahan dalam tulisan ini.

Wassalamualaim wr.wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun