Pada awal tahun 2021, Kompasiana mengadakan kompetisi menulis artikel maraton selama 14 hari. Namanya juga maraton, jadi tiap hari harus ada artikel yang ditulis dan ditayangkan. Saya baru bergabung di kompasiana pada akhir Desember 2020. Tentu kompetisi ini jadi yang pertama bagi saya.
Jujur, sebagai penulis debutan di kompasiana, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri karena belum pernah menulis di sebuah blog sebelumnya. Cuma menulis artikel waktu SMA saat ada tugas Bahasa Indonesia. Itupun kalau tidak ada kewajiban untuk dikumpulkan, mungkin tak akan saya kerjakan. Hehehe.
Sebenarnya awal-awal ikut kompetisi ini hanya iseng dan mengisi waktu luang. Sekalian ngisi konten biar akunnya tak sepi-sepi amat. Ibarat rumah baru yang masih kosong tanpa perabotan. Jadi saya tak mengejar hadiahnya, saya hanya mengejar nuansa menulisnya. Bahkan tema-temanya pun ada yang tidak saya kuasai dengan baik.
Tema-tema Blog Competition Maraton 14 Hari:
1. Kembali Belajar
2. Virus Mutasi
3. Waspada Musim Hujan
4. Tren 2021
5. Menulis Fabel
6. Drama Korea Favorit
7. Musik era 90-an
8. Pesan Moral dalam Cerita Rakyat
9. Kiat Pilih Sekolah atau Kampus
10. Siap-siap Sebelum Banjir
11. Entertainer yang naik daun 2021
12. Tanaman Hias 2021
13. Puisi "Teknologi"
14. Film yang paling dinantikan 2021
Dari 14 tema di atas tak saya sangka hanya 4 tema yang tak dianggap oleh editor sebagai kategori pilihan. Kempat tema yang tak berlabel pilihan adalah musik 90-an, pesan moral dalam cerita rakyat, tanaman hias 2021 dan puisi.Â
Dari sini saya semakin sadar bahwa menjadi cowok romantis lewat puisi bukan keahlian saya. Hehehe. Tak pandai membahas musik, peka mencari pesan moral dan tak paham dekorasi dengan tanaman hias.
Selama ikut maraton ini, rating satu artikel paling banyak baru 10 orang. Sedangkan viewer terbanyak dalam satu artikel hanya sebesar 345. Jadi masih harus diasah lagi kualitas tulisannya dan menemukan strateginya.
Kompetisi sudah berakhir, artinya saya telah menulis artikel 1 buah setiap hari. Bagi debutan seperti saya, rasanya puas sekali. Ya meskipun ada beberapa artikel yang proses membuatnya terkesan serampangan.Â
Banyak yang salah ketik, tanda baca kurang pas, boros kata-kata, kalimat yang tak jelas maksudnya, kesimpulan yang tak ada faedahnya dan sebagainya. Apalagi baru tahu jika sudah ditayangkan, otomatis artikel langsung dikunci dan tak bisa diedit lagi.Â
Belum lagi, pernah beberapa kali gambar yang saya upload tak muncul di penayangan. Sebagai pembelajaran dan pengalaman untuk lebih baik ke depannya.
