Mohon tunggu...
ayub badrin
ayub badrin Mohon Tunggu... Penulis - Ayub Badrin seorang jurnalis

Selain menggeluti dunia Teater saya juga aktif di media masa lokal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penampilan Anak Difabel dari Martapura Haru Biru, Langen Budoyo Meriah

26 Juli 2020   11:36 Diperbarui: 26 Juli 2020   11:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Sebanyak tujuh anak difabelitas dari Martapura sumgguh mengharukan. Mereka yang muncul dengan nama kelompok Fajar Harapan, tampil manis dengan lagu ciptaan mereka sendiri.Bermain dengan komposisi, gitar, gendang dan biola, serta empat penyanyi wanita,  mereka mampu membuat penonton yang bergabung di FB Meditasi Corona Virus bergidik. Mereka juga menyedot rasa penonton antara haru biru bercampur kagum dengan kemampuan, padahal dalam kekurangan fisik.

Selain mereka yang tak kala hebohnya adalah anak-anak dari Langen Budoyo Deliserdang.  Tampil dengan tarian berjudul "Garuda" anak-anak ini mampu menggambarkan kesatuan Indonesia dan membangkitkan semangat persatuan lewat simbol-simbol bendera merah putih yang menjadi medium dalam pertunjukan siaran langsung tersebut.

Kemudian ada juga Athar yang masih sangat belia,  usianya 5 tahun,  namun bocah ini menghebohkan panggung virtual yang digelar Meditasi Corona Virus,  Sabtu (25/7) kemarin.

Betapa tidak,  Athar dengan semangat membara membaca sebuah puisi yang berthema ke-Indonesiaan.  Dengan kostum hitam dengan lantang dia melafaskan bait demi bait puisi yang berjudul.......... Itu

Penampilan Athar bukan satu satunya yang membuat acara yang disiarkan melalui Grup FB Meditasi Corona Virus ini begitu seru.  Tetapi ada 22 anak lagi dari Sabang sampai Mauroke yang tak kalah hebohnya dalam acara bertajuk "Suara Anak Nusantara" itu.

Devie Matahari sebagai koordinator acara membuka acara ini sejak pukul 14.00 Wib dan berakhir hingga pukul..... Anak-anak kemudian menunjukkan kreatifitas yang mengocok perasaan.  Ada yang membuat penonton tersenyum lucu ada pula tang membuat terharu.

Penampilan pertama malam itu dipersembahkan oleh ananda Kristofel Homer dari Sorong yang kemudian dilanjutkan oleh Maria Yubi dari Manokwari dan Hadijah aktris cilik dari Jakarta di sessi pertama .

Riri Satria mengatakan, apa yang ditampilkan anak anak Indonesia sangatlah menyentuh,mulai dari Papua hingga pertunjukan bocah cilik Athar dari Sabang Aceh tersebut.

"Ini luar biasa, di tengah pandemi MCV mampu membuka ruang pertunjukan virtual secara konsisten dan terbukti telah menjadi ruang ekspresi bagi pekerja seni Indonesia yang kehilangan tempat pertunjukan dimasa ini," ujarnya.

"Saya mendukung penuh gerakan kebudayaan ini, karena gerakan ini murni lahir dari niat silaturahmi bagi pekerja seni di Indonesia," ujar Riri Satria selaku pembina MCV yang selalu mendukung penuh kegiatan sejak awal MCV menggelar pertunjukan seni online di tengah kesibukannya sebagai seorang Konsultan dan Dosen.

Penampilan anak anak difabel dari Martapura Kalsel , Dumai serta Sanggar siswo langgeng budoyo juga begitu menarik perhatian hampir seluruh penonton di grup FB MCV.
Mereka menyajikan pertunjukan seni dengan total, mempersiapkan karya dengan sangat apik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun