Mohon tunggu...
ayub badrin
ayub badrin Mohon Tunggu... Penulis - Ayub Badrin seorang jurnalis

Selain menggeluti dunia Teater saya juga aktif di media masa lokal.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menyayangkan Kota Medan yang Makin Semrawut

20 Juli 2019   10:51 Diperbarui: 20 Juli 2019   11:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rianto: Pemprov dan Pemkot Medan Tak Punya Niat Baik

Pernakah kita berfikir bagaimana merawat sebuah bangunan yg memiliki nilai Heritage terhadap perjalanan lahirnya sebuah Kota yg memiliki nilai sejarah dan budaya di kota Medan?Tiba-tiba saja pertanyaan itu lahir dari pemikiran Ketua Dewan Kesenian Medan (DKM),  Rianto SH.

"Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Medan tidak pernah punya niat  baik, bagaimana menata, merawat bangunan yg memiliki nilai Heritage sebagai kawasan kota tua ," katanya di Medan,  Sabtu (19/7/2019).


img-20190720-wa0018-5d328f7b0d82301f1a36bfd3.jpg
img-20190720-wa0018-5d328f7b0d82301f1a36bfd3.jpg
 Padahal, lanjutnya,  lahirnya Kota Medan memiliki perjalanan yg cukup panjang,  dan banyak julukan nama kota ini.
"Dari mulai Paris Van Deli karena adanya aikon tower air PDAM Tirtanadi yg terabaikan, Meski sekarang disebut Kota Melayu Deli, " ujarnya.

Anto yang juga aktif dibidang jurnalis mengatakan bahwa Medan juga disebut Kota Raya, karena dahulu sepanjang jalan kota ini dipenuhi dgn bermacam Pohon keras seperti Mahoni. Tetapi sekarang sudah banyak yang gundul, karena bertumbuhan poho batun dan pohon besi.

"Kota ini juga dijuluki kota Medan Putri karena indah dan nyamannya kota ini. Kota perdagangan Tembakau Deli yang terkenal di dunia lantaran memiliki kultur  Budaya Melayunya," kenangnya.

img-20190720-wa0019-5d328feb097f3627e732b052.jpg
img-20190720-wa0019-5d328feb097f3627e732b052.jpg
Tetapi pria dari Tanah Jawa Simalungun ini melihat,  betapa kota ini seperti kota yang tak terurus.

"Sekarang coba anda lihat dan rasakan, kita semacam tidak perduli dengan masa kejayaan, keindahan dan kenyamanan kota ini dulu. Kota ini sekarang semakin semrawut dan gerah tanpa pohon hijau," tandasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun