Mohon tunggu...
BADINUR RASYIDIN
BADINUR RASYIDIN Mohon Tunggu... Freelancer - Trying to reach something

saya adalah gamers dan writer, mencintai segala sesuatu yang pedas :D

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Malas yang Menggerogoti

16 Juli 2019   05:54 Diperbarui: 16 Juli 2019   05:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: myvacationplan.org

Setiap manusia pasti memiliki parasit dalam dirinya, bukan parasit yang bisa membahayakan organ atau pun menyebabkan kematian. Tapi parasit disini adalah sifat malas, kadang kala hal ini membuat banyak orang terjatuh kedalam lubang nestapa. 

Sepele memang ada saatnya Anda merasa tidak mau melakukan apapun, bahkan saat berkerja pun ada perasaan bosan dan malas ini yang fatal. 

Saya sudah sering gagal dalam pekerjaan pekerjaan sebelumnya karena malas ini, memang kebodohan tidak akan di rasakan setelah dampaknya terasa itulah yang saya rasakan setelah mengalami beberapa tragedi akibat sifat ini. 

Dari mulai membuang pekerjaan yang begitu berharga sampai melakukan tindakan bodoh hanya karena malas, otak manusia apabila tidak di doktrin untuk selalu semangat dan selalu sigap maka akan di lahap oleh sifat malas ini.  

Untuk menggapai sebuah kesuksesan sifat paling buruk ini harus di singkirkan karena dapat menghambat perkembangan karir menuju sukses, dan tak heran juga banyak maaf orang miskin di sebabkan oleh sifat ini. Dari malas berkembang menjadi pesimis dan terakhir menjadi hilang harapan, sungguh mengerikan memang. 

Slowly but killing, perlahan tapi membunuh memang apabila Anda tetap membiasakan diri dengan sifat ini. Dan juga jangan biasakan anak anak Anda untuk memiliki sikap ini, usahakan agar mereka memiliki rentetan kegiatan sehari hari sehingga hidupnya teratur karena salah satu kriteria orang sukses hidupnya teratur. 

Tidak ada waktu yang sia sia, bila di renungkan masih banyak anak anak muda zaman sekarang yang hobi keluyuran malam malam hanya untuk nongkrong, mending apabila ia kongkow sambil belajar nah ini sangat merugi. 

Bayangkan dalam semalam kumpul sia sia selama 2 jam minimal dalam satu bulan saja sudah 60 jam yang berarti hampir kurang lebih 3 hari penuh di gunakan untuk nongkrong?

Bayangkan waktu 3 hari itu di gunakan untuk belajar mungkin masuk perguruan tinggi atau sekolah lanjutan yang nomor satu sudah bukan impian lagi. 

Lalu sekarang di rumah akan tetapi terlalu banyak menghabiskan waktu untuk smartphone, terlalmu lama bermain smartphone selain berbahaya untuk mata itu juga berbahaya bagi perkembangan otak anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun