Mohon tunggu...
Bachtiar RP
Bachtiar RP Mohon Tunggu... Wiraswasta - kegiatan sehari-hari sebagai guru bimbingan belajar di Ananda Ceria, aktifitas lainnya menulis buku dan artikel.

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ksatria di Tapal Batas #4 (Mabes TNI)

29 Juni 2021   23:31 Diperbarui: 30 Juni 2021   00:10 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menyerahkan jabatan komandan batalyon 22 / Manggala Yudha kepada Mayor Inf. Samuael Tuanakota, Bintang pun segera berbenah. Ia sangat sadar, sebagai prajurit TNI yang menjunjung Sapta Marga, harus selalu siapmenerima tugas kapan pun juga. Dan Melati pun sangat memahami untuk selalu memberikan semangat serta motivasi kepada suaminya, agar tetap melaksnakan tugas sebaik-baiknya. Maka, Bintang langsung mengantarkan anak dan istrinya untuk tinggal sementara waktu di rumah orangtuanya di Klaten. Diringai air mata haru dari para prajurit batalyon 22 / Manggala, Bintang dan keluarga resmi meninggalkan markas grup 2 Kopasus Kandhang Menjangan, Kartasura.

Setelah berpamitan dengan istri dan anaknya, Bintang juga mohon daoa restu dari kedua orantuanya agar dapat melaksanakan dharma bakti-nya dengan baik.  Ia pun segera berangkat menuju Bandara Adi Soemarmo, Solo untuk segera berangkat menuju bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

08.00 WIB, Bintang sudah tiba di Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur. Setelah melapor kepada petuga jaga, Bintang pun segera duduk menunggu di depan ruang kerja Panglima TNI. Bintang membuka ponselnya untuk menuliskan pesan chat kepada istrinya Melati kalau ia sudah sampai, dan sedang menunggu kedatangan  Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar. Dengan helaan napas panjang, Bintang yang masih mengalami jet-lag jadi teringat masa-masa ketika dikukuhkan menjadi anggota baru di grup 2 Kopasus Kandhang Menjangan. Di argo dalem, Gunung Lawu ia yang baru lulus dari Akmil dikukuhkan bersama 110 prajurit Kopasus lainnya. Ada rasa bangga dan haru mengalami masa-masa perpeloncoan tersebut.

Tepat pukul 09.00 WIB, panglima TNI sudah tiba dan berjalan memasuki ruangannya. BIntang langsung mberdiri dengan sikap sempurna dan member hormat saat Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar melewatinya.  Panglima yagng sudah mengetahui kedatangan Bintang langsung menghentikan langkahnya dan berucap, "Bin, kamu langsung masuk ikut saya!"

"Siap, Jenderal" sahut Bintang dengan cepat, lau berjalan mengikuti langkah sang panglima TNI.

Setelah menyerahkan surat perintah penugasan yang baru kepada ajudan pangima TNI, Bintang kembali berdiri tegak, menunggu perintah selanjutnya. Panglima yang langsung menerima surat penugasan tersebut, segera menanda tanganinya . Dan sambil tersenyum, Jenderal TNI Muhammad Fajar Gumilar memberikan perintah "Bin kamu duduk sini, santai, nggak usah tegang!"

"Siap, Jenderal" sahut Bintang dengan cepat dan langsung duduk sesuai perintah panglima.

"ini beberapa dokumen yang sebaiknya segera kamu baca dan pelajari! bawa ke perpustakaan, kalau sdah selsai serahkan kepada PM yang mengawalmu" Perintah panglima TNI sambil menyerahkan tumpukan dokumen yang masing-masing amplopnya berkode rahasia.

Pukul 10.00 WITA, Naktuka, Kupang, NTT.  Beberapa orang tampak memasuki dan berusaha menduduki lahan di wilayah Amfoang Timur. Kedatangan orang-orang tersebut membuat resah penduduk setempat yang mulai risih dengan segala tingkah polahnya. Dan dengan cepat salah seorang warga berlari menuju pos perbatasan terdekat untuk meminta bantuan dan perlindungan dari sekelompok orang yang diduga berasal dari Tiomor Leste.

Langsung dengan cepat Satuan Tugas pengaman perbatasan RI-Timor Leste sebanyak 1 regu yang merupakan prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 742/Satya Wira Yudha (SWY) bergerak menuju TKP. Selanjutnya para prajurit  TNI tersebut mengusir para penerobos perbatasan dari Tomor Leste. Meskipun pada awalnya mereka enggan, tapi langkah-langkah persuasif yang dilakukan Lettu. Inf Benny Tumbelaka berhasil memaksa mereka mundur, kembali ke Timor Leste. Dan setelah semunay terkendali, Lettu. Inf Benny Tumbelaka segera melakukan investigasi lebih lanjut.

Untuk antisipasi terulang kembali kejadi tersebut, DanYonif 742/SWY Letkol Inf. Daniel Simanjuntak memerintahkan dibangunnya pos perbatasan sementara. Dengan menempatkan 1 peleton personil yang dipimpin Kapten Inf Agung Dwi Nugraha.Dan dengan cepat Dan ton tersebut menginventaris kebutuhan dan perlengkapan untuk pos perbatasan sementara. Membangun kotak perlindungan yang sekaligus berfungsi mengawasi wilayah perbatasan. Serta mulai melakukan penyisiran di wilayah sekitar perbatasan tersebut secara teratur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun