Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kenangan saat Berpuasa di Lombok dan Bima

15 Mei 2018   20:59 Diperbarui: 15 Mei 2018   21:21 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 11 Juni 2017. Saya merasakan pengalaman berpuasa di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa (khususnya Bima) setahun yang lalu.   Rasanya baru kemarin saya berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tangerang, siang hari yang terik.  Pukul 15.05 taksi Bluebrid yang saya pesat sudah datang menjemput.  Padahal saya memesan taksi 15.30.   Biarlah sang supir tunggu sebentar.    

Tepat sesuai jadwal 15.30 taksi mengantar menuju Bandara Soekarno Hatta Terminal 3.   Perjalanan ke bandara memamakan waktu sekitar 1 jam.  Rencananya hari ini saya akan terbang menuju Pulau Lombok, 

Nusa Tenggara Barat (NTB untuk melaksanakan kegiatan survei jalan di Bima, Pulau Sumbawa.  Saat itu memang sudah memasuku bulan Suci Ramadhan.     Dapat tiket keberangkatan pasawat Garuda pukul 18.10 dan sudah harus boarding pukul 17.40, pas waktunya dengan saat berbuka puasa.

Ke Lombok (dok.pribadi)
Ke Lombok (dok.pribadi)
 Ya, sambil menyelam minum air dan dapat ikan.  Sambil bekerja juga jalan-jalan sambil menikmati suasana Ramadhan di negeri 1.000 masjid ini.  Itu yang akan saya lakukan.   Sebulan sebelumya saya sempat berkunjung ke Lombok dan menikmati indahnya sunset di Pantai Pink, Kabupaten Lombok Timur.  Tapi kali ini adalah pengalaman pertama saya bertugas ke pulau Lombok dan Sumbawa saat bulan Ramadhan.  Bagaimana suasananya ya?

Jam 16.30, taksi sudah tiba di Bandara Soetta.  Saya memilih untuk tidak membeli makanan karena berencana nanti saja berbuka di pesawat.  Toh nanti dapat makanan berat (beda kalau penerbangan dekat seperti ke Semarang, Cuma dapat roti dan air mineral).  Rupanya azan berkumandang saat masih di ruang tunggu bandara padahal saya hanya membawa satu botol kecil air mineral.  Minumlah setenguk dua tenguk buat membatalkan puasa. Alhamdulillah.   

Rupanya ada seorang ibu yang memperhatikan saya.   Mungkin kasihan melihat saya yang hanya berbekal sebotol air mineral, ia dengan baik hati menawarkan kurma dan roti coklat (ukuran besar lagi).  Alhamdulillah lagi.   Terima kasih, Ibu......

Ruang Tunggu Soetta (dok.pribadi)
Ruang Tunggu Soetta (dok.pribadi)
 

Di pesawat saya dapat jatah makan ayam semur serta sayur sawi hijau.   Makan selagi hangat sambil menonton film tentang Perang Dunia II berjudul Hackshaw Ridge di layar monitor depan kursi.   Filmnya bagus dan berkesan.   Tentang prajurit yang tak mau menembak lawan, maunya hanya menolong yang terluka.  Pesan moral film ini bagus juga.

Tak terasa seiring berakhirnya film, pesawat pun mendarat mulus di Bandara Internasional Praya, Kabupaten Lombok Tengah.  Di pintu bandara terlihat ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H, meski lebaran masih sekitar dua minggu lagi.

Pintu Kedatangan Bandara Praya (dok. pribadi)
Pintu Kedatangan Bandara Praya (dok. pribadi)
Perjalanan dari Bandara menuju Hotel Grand Tulip menempuh jarak lebih dari 40 km dan  memakan waktu tempuh sekitar satu jam.  Jarak bandara dan pusat Kota Mataram memang agak jauh.  Sampai di hotel yang terletak di Jalan Sudirman Selarang Kabupaten Lombok Barat, saya segera memesan kamar.  Rasanya ingin sekali mandi air hangat dan merebahkan tubuh di atas kasur yang empuk.  Besok tugas-tugas sudah menunggu,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun