Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paskah sebagai Puncak Transformasi Kepemimpinan Yesus

21 April 2019   09:52 Diperbarui: 21 April 2019   10:36 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Yesus membasuh kaki para murid-Nya (Gambar: Ids.Org)

Kepemimpinan yang sejati adalah pemimpin yang rela mati. Mempertaruhkan nyawanya bagi orang yang dipimpinnya. Bukan sebaliknya, memprovokasi masyarakatnya untuk melakukan tirani. Lalu rakyat dijadikan tamengnya.

Kepemimpinan manusia sangat bertolak dengan kepemimpinan Yesus. Jika kepemimpinan Yesus melayani, maka kepemimpinan manusia dilayani. Yesus sendiri pernah bersabda, "Aku datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani."

Pernyataan Yesus ini sangat jelas tergambar dalam peristiwa Kamis Putih. Sebelum menghadapi sakratul maut, Ia memanggil para muridnya dan membasuh kaki mereka satu per satu. Peristiwa inilah yang hendak diwariskan Yesus kepada para muridnya. Karena Ia tahu hidupnya di bumi tak lama lagi.

Peristiwa pembasuhan kaki tak boleh dipandang sebagai peristiwa biasa. Pembasuhan kaki adalah peristiwa transformasi kepemimpinan dan nilai-nilai yang melekat padanya. Pemimpin itu melayani, bukan dilayani. Yesus menjadi contoh bagi yang lain terutama para murid yang meneruskan karya pewartaan Kabar Gembira di muka bumi.

Perspektif Kepemimpinan Yesus menurut Paskah yang melayani bertolak belakang dengan kepemimpinan modern. Rakyat kerap menjadi korban keserakahan pemimpin. Rakyat sering dibenturkan demi  melanggengkan kekuasaan. Rakyat menjadi sarana pemimpin meyalurkan nafsu kekuasaan. Ia tak peduli resiko yang harus ditanggung pengikutnya, asalkan libido kekuasaan tersalurkan.

Itulah sebabnya  Sri Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik, selalu menyerukan perdamaian di negara-negara konflik. Ia meminta para pemimpin untuk mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan daripada nafsu kekuasaan belaka. 

Dengan mencium kaki pemimpin Sudan Selatan adalah kerendahan hati Paus guna mewujudkan perdamaian. Ia menaladani kepemimpinan Kristus, sosok yang digantikan perannya di bumi. Sebagai manusia, Paus Fransiskus tetaplah seorang manusia biasa, tetapi secara struktur hierarki Gereja Katolik ia adalah gembala di bumi serta Yesus adalah sumber keutamaan kepemimpinannya.

Paskah adalah bukti kepemimpinan yang bermanikan cinta penuh pengorbanan dan hidup  Sang Kristus. Kematiannya di kayu salib bukan akhir dari segala-galanya. Salib adalah jalan menuju keselamatan. Dari penderitaan menuju kebahagiaan. Dari kefanaan menuju kehidupan kekal.

Yesus dengan segala kuasa-Nya dapat saja berbuat sesuatu. Ia bisa mengutuk. Ia bisa meminta para murid-Nya bangkit melawan. Memancing pengikutnya melawan para serdadu yang menyiksanya. Sekalipun Ia tahu jauh sebelum akan dijual oleh Yudas, Yesus mengampuninya. Petrus, si batu karang, yang menyangkalnya, Ia tetap menerimanya sebagai murid.

Yesus  menghadapi kenyataan salib itu dengan jiwa kasatria. Ia memilih lebih baik satu orang (diri-Nya) yang mati, daripada ribuan nyawa melayang. Pengorbanan Yesus adalah wujud pemimpin dan kepemimpinan sejati. Model kepemimpinan yang tak mudah kita jumpai di dunia ini.

Sebagai pemimpin Yesus, ia sadar orang-orang di sekitarnya. Orang-orang yang berada di dekatnya. Para rasul. Si Yudas yang menjualnya. Si Petrus yang menyangkalnya. Tapi Yesus tak pernah meninggalkan mereka. Dan Yesus pun tak terjebak oleh mereka. Keputusan-Nya adalah keputusan-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun