Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ngada dan Genetika Sepak Bola NTT

11 Agustus 2017   16:37 Diperbarui: 11 Agustus 2017   17:00 3269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter PSN Ngada pada Turnamen ETMC 2017 (Foto: www,bolantt.wordpress.com)

Soal sepak bola, orang Ngada adalah Brazileiro-nya NTT. Kabupaten ini setiap event menghasilkan pemain-pemain berbakat. Seolah-olah sepak bola menjadi salah satu unsur genetika orang Ngada. Setiap pria berdarah Ngada selalu terlahir sebagai pemain sepak bola. Sama halnya ketika orang Jawa tanya asal-usul Anda dan jawabannya Flores, mereka akan selalu beranggapan anda bisa menyanyi. Apakah karena mayoritas penduduknya beragama Katolik yang sering  mengikuti paduan suara atau bernyanyi di dalam gereja.

Padahal anggapan itu tidak selalu benar. Tidak semua pria Ngada bisa main bola dan tidak semua orang Flores bisa menyanyi. Tapi karena mayoritas bisa baik bermain sepak bola dan bernyanyi, sematan itu pun diberikan kepada mereka.

Untuk penulis, sepak bola Ngada selalu menarik untuk diulas. Entah karena 'genetika' sepak bola atau sejarah sepak bola PSN Ngada yang syarat prestasi di jagad sepak bola NTT. Tim sepak bola yang memiliki filosofi sepak bola unik dengan tim lain. Ngada selalu tampil sebagai pembeda.

Yang menonjol pemain sepak bola Ngada adalah stamina dan kecepatan. Kita patut akui pemain Ngada memiliki stamina dan kecepatan stabil. Sehingga tepat jika PSN Ngada diberikan julukan Laskar Jaramasi. Stamina, kecepatan dan kelincihan merupakan karakter kuda. Dan, orang Ngada sangat dekat dengan alam dan hewan, sehingga nama-nama orang Ngada berasal dari unsur alam dan binatang seperti Meo (kucing), Watu (batu) dan sebagainya. Biasanya pemilihan nama karena melekat dengan karakter dan filosofi masyarakat tentang hewan atau alam.

Selain stamina, kelincahan dan kecepatan, PSN Ngada memiliki kemampuan terbang. Sehingga tagline horoooopunya Persami bisa disematkan pada PSN Ngada. Lihat saja, setiap kali menyambar atau meyapu bola, pemain PSN selau dengan aksi lompat dan menerjang, sebisa mungkin lawan tumbang, jatuh dan tersapu dengan bola.

Tipikal sepak bola seperti ini dianggap pemain PSN Ngada bermain kasar. Sebenarnya pemain PSN tidak kasar tetapi keras. Untuk menilai seorang pemain kasar dilihat dari aksi dilapangan, apakah tindakannya melanggar aturan atau tidak, misalnya men-tackle lawan. Keras kebalikannya, terlihat kasar tapi sebenarnya tidak, karena tindakan tidak melanggar aturan. Memang sering terjadi pula aksi pemain PSN Ngada dari keras menjurus ke kasar. Permainan kasar dan keras beda tipis.

Pula patut diapresiasi pemain PSN Ngada memiliki semangat dan mental bertanding yang tinggi. Mereka tampil berani di kandang siapapun ini. Daya juang ini, PSN Ngada pun pantas disematkan dengan "Seka Talo" kepunyaan Persena Nagekeo. Mental ini sangat positif jika tidak diikuti oleh tindakan yang destruktif atau merusak. Merusak mental sendiri, tim dan suasana pertandingan. Kemenangan yang harus sudah di depan mata, akhirnya sirna. Aspek ini yang mungkin masih kurang dari pemain PSN Ngada.

Bila memperhatikan beberapa hal di atas, pemain sepak bola Ngada unggul secara natural dari fisik dan mental apalagi ditunjangi dengan skill yang mumpuni. Dari keunggulan itu, sebenarnya kita mudah mendapat celah untuk menjajaki kelemahannya.

Untuk mengalahkan PSN Ngada tidak hanya andalkan dengan teknik dan skill sepak bola. Itu sangat sulit! Mengalahkan PSN Ngada harus dengan strategi merusak mental para pemainnya. Nah, strategi merusak mental dengan cara yang positif adalah melakukan tekanan dengan cara defensif atau bertahan, pola man to mandan pola zona marking. Lawan pun tidak usah terpancing dengan gaya bermain mereka.

Gaya defensif, man to man, dan terapkan zona marking akan memicu frustasi pemain Ngada. Frustasi ini akan memunculkan sikap emosional tak terkontrol. Pemain bermain tidak stabil. Pola permainan keras menjurus kasar. Dari sisi ini, lawan diuntungkan perubahan mental dan temparen ini. Jadi, kekalahan pemain Ngada bukan disebabkan oleh faktor teknis sepak bola tapi faktor non teknis seperti kondisi psikis yang berdampak pada pola permainan itu sendiri.

Sebagai contoh pada liga final ETMC 2017. Kekalahan PSN Ngada bukan pada faktor teknis sepak bola tapi faktor-faktor teknis karena terpancing provokasi penonton dan pemain lawan. Sebagai rekan setim, ia pantas membela kawan seperjuangannya. Itu tidak saja terjadi di turnamen kelas teri ini, laga World Cup pun sering diwarnai aksi-aksi serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun