Mohon tunggu...
Baban Sarbana
Baban Sarbana Mohon Tunggu... Freelancer - Social Entrepreneur

Penulis Buku "Tapak Tilas Jejak Obama", Serial Cerita Bernilai, dan Penggagas www.YatimOnline.com. www.kampungzimba.com. Personal Website: www.babansarbana.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

TempeXpedition ke 4 Negara (1)

8 Desember 2019   09:47 Diperbarui: 8 Desember 2019   10:43 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempe dikenal sejak abad ke-7 sebagai makanan rakyat di Nusantara dan menjadi warisan kuliner nusantara paling identik dengan Indonesia, selain rendang. Kami, bagian dari penggiat Geopark Nasional Pongkor, Kabupaten Bogor, menyusun kegiatan TempeXpedition ke 4 negara dalam 6 hari, yaitu ke Malaysia, Singapura, Vietnam (Ho Chi Minh City) dan Kamboja (Phnom Penh). 

Salah satu program yang kami adakan adalah International Tempe Training. Beberapa alumni pelatihan yang berasal dari manca negara, kemudian membuka rumah produksi tempe di beberapa negara. TempeXpedition adalah kunjungan kepada para alumni pelatihan tempe internasional yang telah membuka Rumah Produksi Tempe...

Tujuan kegiatan TempeXpedition ini untuk melihat seberapa jauh tempe diterima sebagai makanan, apakah sebagai lauk makanan utama, atau sebagai makanan utama; karena di beberapa negara Eropa, yang pertumbuhan vegetariannya makin tinggi, tempe dikenal sebagai super food yang menjadi favorit para vegetarian.

Bagaimana perjalanan kami dalam TempeXpedition ini? mari kita mulai..

Setelah otak-atik harga tiket pesawat dan jadwal trip, maka jadwal TempeXpedition pun dilakukan dari Jakarta - Kuala Lumpur - Singapura, Ho Chi Minh City - Phnom Penh - Jakarta. Total biaya transportasi yang dibutuhkan per orang sekitar Rp 5.000.000. Jakarta - Singapura (transit di KL) menggunakan Malaysia Airlines, Singapura ke Ho Chi Minh City menggunakan Vietjet Air, Ho Chi Minh City ke Phnom Penh ditempuh melalui jalan darat menggunakan bis, Phnom Penh ke Jakarta menggunakan City Link.

Perjalanan dimulai dengan menggunakan pesawat menuju Singapura, dengan transit lebih dari 8 jam di Kuala Lumpur, sehingga kami bisa melakukan pertemuan dengan tim workshop tempe yang rencananya dilaksanakan pada Maret 2020. Pertemuan diadakan di Mall Suria KLCC yang bisa ditempuh dengan Kereta Cepat dari Kuala Lumpur International Airport dan dilanjutkan dengan LRT yang hanya berjarak 5 stasiun ke Kuala Lumpur City Center. 

Berfoto sejenak di Menara Kembar Petronas dan membuat konten vlog; perjalan dilanjutkan menuju Mall Suria KLCC; dengan santapan pagi makanan biasa saja, tapi minumannya teh tarik khas Malaysia yang bikin kangen.

Pertemuan dengan keluarga Mas Delil Khairat (Ketua HA IPB Kuala Lumpur), Erika Takidah dan Fauzi dari MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), lebih kepada menggali informasi tentang tempe di Kuala Lumpur dan persiapan teknis pelatihan tempe di Maret 2020 yang rencananya diadakan untuk teman-teman Indonesia yang tinggal di KL dan para TKI.

dokpri
dokpri
Usai diskusi yang hangat, kami berkeliling mall dengan maksud mencari-cari tempe; kepo saja, kira-kira tempe di KL ini harganya berapa, bagaimana bentuk dan kemasannya. Alhamdulillah, setelah berputar-putar; kami tak menemukan tempe di Suria KLCC. Kalau browsing di internet, tempe ukuran 15x15 cm, kira-kira 200gram, harganya 1,5 RM, sekitaran Rp 5.000-Rp 6.000; gak jauh dengan harga di Indonesia.

Karena waktu yang terbatas, maka kami kembali ke KLIA dengan menggunakan LRT dan Kereta Cepat. Disinilah kejadian yang di luar dugaan dimulai.

Sesampainya di KLIA, kami rupanya salah informasi, karena kami berhenti di KLIA2, sesuai arahan petugas saat transit. Ternyata, pesawat yang kami tumpangi ada di KLIA 1. Alhamdulillah, waktu masih lumayan panjang, kami pun bergerak menuju KLIA 1. Usai melewati imigrasi, kami langsung menggunakan bis transport antar terminal untuk menuju lokasi terminal C. 

Akhirnya, kami sampai di lokasi terminal C dan langsung ke Gate C12 sesuai dengan yang tertera di boarding pass. Menunggu disana, cukup nyaman,  mendekati waktu boarding jam 16.20, kami mendekat ke Gate C12 yang tidak ada aktivitas apa pun.

Kami bertanya ke beberapa petugas, akhirnya mendapat informasi, kalau pesawat yang kami tumpangi, pindah ke Gate 4 yang lokasinya lumayan jauh. Berlari-lari lah kami menuju Gate 4; karena waktu yang mepet.. sambil bertanya-tanya "kenapa kok gak ada pengumuman melalui pengeras suara?"..

Tepat saat tiba di Gate C4, ternyata antrian lumayan padat. Kami masuk ke ruang tunggu pemberangkatan; lumayan berkeringat juga, karena lari-lari. Sampai di dalam ruang tunggu, informasi terdengar (dalam bahasa Inggris dan Melayu), yang mengatakan bahwa pesawat delay 1 jam.. Hmm, tanda-tandanya nih.. masa maskapai nasional seperti ini ya..

Kami pun masuk ke dalam pesawat, sejam kemudian; dan pesawat hanya maju mundur cantik saja; tidak terbang. Menungggu sekitar 1,5 jam di dalam pesawat, akhirnya muncul lagi pengumuman, pesawat tidak dapat diberangkatkan; berganti dengan pesawat lain yang belum landing. Semua penumpang turun; tidak ada yang protes. Mana perut keroncongan pula, jamnya makan malam. 

Kami pun diarahkan ke customer service, katanya ada kompensasi makanan. Wajar juga, karena delay lebih dari 3 jam. Ternyata, PHP juga ini maskapai, tak ada kompensasi makanan, malahah kami diarahkan langsung ke ruang tunggu. Kemudian masuk pesawat yang baru. Memang tak berapa lama, pesawat pun terbang menuju Singapura. Bayangkan, delay lebih dari 3 jam.. tanpa kompensasi apa-apa dengan komunikasi yang buruk terhadap penumpang.

Kami tiba di Changi International Airport, harusnya jam 18.30; akhirnya tiba jam 22.30. Perjalanan yang menyebalkan untuk ukuran maskapai internasional yang handling masalahnya sama sekali tidak bagus. Rencana awal menikmati malam di Singapura, akhirnya tak bisa dilakukan, karena sudah kelaparan dan juga lelah.

Bagaimana perburuan tempe di Singapura? Vietnam? Kamboja? selanjutnya di TempeXpedition...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun