Mohon tunggu...
Baban Sarbana
Baban Sarbana Mohon Tunggu... Freelancer - Social Entrepreneur

Penulis Buku "Tapak Tilas Jejak Obama", Serial Cerita Bernilai, dan Penggagas www.YatimOnline.com. www.kampungzimba.com. Personal Website: www.babansarbana.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Listrik untuk Anak YatimOnline

5 Agustus 2012   18:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:13 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebut saja namanya SH, salah satu anggota anak YatimOnline, masih kelas 2 SMP,  ditinggal ayahnya sejak masih kecil dan ibunya bekerja seadanya. Setiap pagi rajin menyetrika baju sekolah, akan tetapi harus berlomba dengan waktu, karena tepat jam 06.00, listrik di rumahnya mati. Kenapa mati? karena rumahnya belum dialiri listrik, dan keluarganya mendapat sambungan cuma-cuma dari tetangga. Hanya saja, waktunya terbatas, 12 jam; dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi. Sisanya, tanpa listrik.

Terenyuh saya mendengar kabar, bahwa kini SH lebih banyak menghabiskan waktu di rumah temennya yang anak YatimOnline juga. Jika pun pulang, dan seringkali, harus menggunakan lampu teplok untuk belajar. Bahkan, dulu, ketika belum mendapat sambungan cuma-cuma dari tetangganya yang bandar kambing, seringkali keluarga SH (maaf) seperti laron, mengerubungi satu lampu teplok untuk sekedar membaca.

Alhamdulillah di bulan Ramadhan ini, rezeki pun mengalir. Akhirnya ada donatur yang berbaik hati untuk membiayai pemasangan listrik di rumah SH. Pekan ini, rumahnya akan mendapatkan instalasi listrik, tukang listrik yang masangnya pun kakak dari anak YatimOnline; saling membantu.

Targetnya, sebelum Idul Fitri, rumahnya sudah terang tanpa harus mendapat sambungan cuma-cuma dari tetangganya. Hitunglah itu THR buat SH dan keluarga..

Semoga saja listrik itu tak hanya menerangi rumahnya, akan tetapi juga menjadi penerang jalannya untuk meraih cita-cita, dengan harapan belajarnya makin konsentrasi, dan yang paling utama, semoga ia makin berbakti kepada orangtuanya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun