Mohon tunggu...
Ba2ng Yupi
Ba2ng Yupi Mohon Tunggu... -

Single

Selanjutnya

Tutup

Politik

Motif Dibalik Pansel KPU, Bawaslu dalam Pilpres 2019

1 Oktober 2016   03:52 Diperbarui: 1 Oktober 2016   04:03 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Panitia Seleksi KPU & Bawaslu periode 2017-2022 sudah dibentuk dengan Keppres 98/p/2016 tanggal 2 Sept 2016.

Panitia Seleksi KPU dan  Bawaslu beranggotakan 11 orang, dan ketua adalah Prof. Dr. Saldi Isra, SH, MPA.

Ketua Pansel KPU & Bawaslu serta 3 orang anggota Panitia Seleksi adalah mantan Timses jokododo di Pilpres 2014 yaitu : 

① Saldi Isra (Guru Besar Univ. Andalas) adalah pembuat visi dan misi jokododo dan selalu tampil dimedia-media membela jokododo dari serangan kubu Prabowo. Saldi Isra juga kebagian jatah sebagai Komut PT. Semen Padang. 

Kata jokododo “dukungan tanpa balas jasa” lalu Saldi Isra diangkat Komut PT. Semen Padang (Persero).

② Anggota Panitia Seleksi KPU, Bawaslu, Komaruddin Hidayat (Dosen UIN Syarif Hidayatullah) mantan Timses jokododo Pilpres 2014.

③ Hamdi Muluk (Guru Besar Fak. Psik UI). Sejak Pilgub DKI 2012 selalu berkampanye bahwa jokododo yang paling pantas jadi Gub. DKI, Saat ini pun Hamdi Muluk disetiap komentarnya bahwa Ahok paling pantas jadi Gub. DKI 2017.

④ Hardjono (mantan Hakim MK) adalah ketua posko pemenangan jokododo di Posko Cemara.

Jika ke empat Ketua dan anggota Pansel KPU dan Bawaslu adalah “mantan timses jokododo”, lalu bagaimana bisa independent menyeleksi anggota KPU dan Bawaslu,

apalagi Saldi Isra sebagai ketua Pansel sudah diberi kedudukan Komut BUMN, balas jasa pasca Timses Pilpres 2014, sebagai orang yang pernah diberi kedudukan mewah, pasti akan mengakomudir keinginan dan rencana dari jokododo.

Maka semua rencana jokododo yang akan maju di Pilpres 2019 akan terakomudir oleh anggota KPU, Bawaslu yang akan diseleksi oleh Saldi Isra,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun