Mohon tunggu...
Rizky Tirta Pewerti Suci
Rizky Tirta Pewerti Suci Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menanam tanaman dan kegiatan kesehatan, Cita-cita seorang apoteker, Warna favorit abu-abu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Munculnya Penyakit Depresi Karena Kurangnya Rasa Syukur

31 Januari 2023   19:19 Diperbarui: 31 Januari 2023   19:22 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rizky Tirta Pewerti Suci / 202210410311012

Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Pendahuluan

Manusia menurut Islam merupakan mahkluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di antara mahkluk ciptaan-Nya. Akan tetapi dari kesempurnaan tersebut adapun yang membuat manusia berbeda-beda yaitu karakter, hal ini terbukti dalam kehidupan sehari-hari. Karakter manusia dibedakan menjadi 3 macam yakni, homo sapien (manusia berakal), homo economices (manusia ekonomi) atau juga disebut economical animal (binatang ekonomi). Di dalam agama Islam manusia tidak pernah digolongkan dalam kelompok binatang karena agama Islam merupakan agama yang paling baik. Telah dijelaskan dalam Al-Quran surat al-a'raf ayat 179. Yaitu selama manusia mempergunakan akal pikiran dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya, namun jika manusia tidak mempergunakan semua karunia itu dengan benar, maka derajat manusia akan turun, bahkan jauh lebih rendah dari seekor binatang. Manusia memiliki jiwa yang bersifat rohani, goib, tidak dapat ditangkap dengan panca indra yang berbeda dengan mahkluk lain karena pada manusia terdapat daya fikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau mahkluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama'). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani Adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan Nabi Adam. Akan tetapi, dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah mahkluk paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

Adapun firman Allah SWT sebagai berikut "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."(At Tin : 5). Selain itu juga, terdapat dua ayat Al-Quran yang dapat membuktikan bahwa asal kejadian manusia itu dari tanah. Ayat itu adalah dari surat Shad ayat 71 yang artinya "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah." Dan surat Ash Shaffat ayat 11 yang artinya "Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat." Perlu kita ketahui pula bahwa terdapat firman Allah SWT yang menjelaskan secara rinci tahapan-tahapan penciptaan manusia sebagai berikut "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (Rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahkluk yang berbentuk (lain). Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (Al Mukminun : 12-14).

Terdapat 4 kelebihan manusia dari mahkluk lain yaitu sebagai berikut, Pertama, Allah SWT memerintahkan kepada malaikat untuk bersujud (hormat) kepada Adam as. Kedua, malaikat tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tentang al asma (nama-nama ilmu pengetahuan) sedangkan Adam mampu karena memang diberi ilmu oleh Allah SWT. Ketiga, kepatuhan malaikat kepada Allah SWT karena sudah tabiatnya, sebab malaikat tidak memiliki hawa nafsu sedangkan kepatuhan manusia pada Allah SWT melalui perjuangan yang berat melawan hawa nafsu dan godaan setan. Keempat, manusia diberi tugas oleh Allah menjadi khalifah dimuka bumi, "Ingatlah ketika Tuhan mu berfirman kepada para malaikat, : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi..." (QS.Al- Baqarah ayat 30).

Dari pembahasan di atas, maka sudah seharusnya kita sebagai manusia mahkluk ciptaan Allah yang paling mulia, maka sudah sewajarnya pula kita menjadi manusia yang bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT. Karena salah satu kunci kesuksesan adalah bersyukur.

Pembahasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun