Â
      Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan akses air bersih yang layak saat ini di Indonesia hanya mencapai 72,55%. Angka tersebut tentunya belum mencapai target yang seharusnya yaitu 100%. Kurangnya air bersih di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sampah anorganik dan organik yang membusuk dan tertimbun di atas tanah dekat sumber air, serta limbah cair rumah tangga atau pun industri yang mengandung racun yang terbawa air hujan dan bermuara ke sumber air. Sedangkan terdapat beberapa penyakit yang diderita jika mengunakan air dengan kualitas buruk seperti diare, korela, hepatitis A, dan disentri.
Apakah Kualitas Air Di Rumah Anda Sudah Baik?
Ayo CEKULIR!
      Saat ini masyarakat desa masih mengonsumsi air minum dengan menggunakan air sumur yang direbus. Sedangkan air sumur yang ada belum tentu memiliki kandungan mineral yang baik dengan tanpa mengandung kadar logam dan kesadahan yang berlebih. Mahasiswa TIM II KKN Undip 2019 mencoba melakukan pengujian sederhana pada air sampel Desa Tangkil Tengah dengan menggunakan media teh. Berikut cara menguji kualitas air menggunakan teh:
- Menambahkan air teh tawar dengan air sampel dengan perbandingan 1:2
- Diamkan air tersebut selama satu malam dengan keadaan terbuka
- Amati perubahan, jika terdapat lapisan minyak diatasnya maka air tersebut mengandung logam
      Hasil pengujian air sampel yang diambil dari Desa Tangkil Tengah yang terlihat bahwa terdapat lapisan minyak diatasnya yang menunjukkan adanya kandungan logam pada air tersebut.Â