Mohon tunggu...
AZZAHRA DEWANTI
AZZAHRA DEWANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menulis cerita dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Patriarkhi dalam Pandangan Pendidikan Islam

6 Desember 2022   21:13 Diperbarui: 6 Desember 2022   21:27 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terlintas pertanyaan, mengapa budaya patriarkhi masih melekat dikalangan masyarakat? bagaimana pandangan islam terhadap budaya patriarkhi?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pahami terlebih dahulu makna dari budaya patriarkhi dan pendidikan islam. menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) budaya adalah pikiran, akal budi, serta segala sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar untuk diubah. Sedangkan, patriarkhi adalah perilaku yang mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam kelompok masyarakat tertentu. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya patriarkhi adalah suatu kebiasaan perilaku yang menguatamakan laki-laki daripada perempuan dalam kelompok masyarakat tertentu.

Sedangkan, pendidikan islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama islam. Di dalam pendidikan islam perlu adanya keseimbangan tiga aspek, yaitu akal, rohani, dan jasmani. Titik tumpu atau acuan  pendidikan islam itu sendiri ialah  Al-qu'an dan hadist. Lalu, bagaimana pandangan pendidikan islam mengenai budaya patriarkhi? dan mengapa budaya patriarkhi masih melekat dikalangan masyarakat?. Mari kita bahas lebih dalam mengenai hal tersebut.

Pada perkembangannya, budaya patriarkhi sudah ada sejak zaman dahulu kala, bahkan sejak zaman Rasulullah kaum perempuan dijadikan sebagai budak dan di perjualbelikan bagai sebuah barang. Pada masa ini pula dinamakan sebagai zaman jahiliyah (zaman kebodohan), sebab tidak memaknai dakwah Rasulullah dan mengabaikan ajaran agama islam. Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin (penuh dengan rahmat dan kedamaian). Islam tidak hanya sekedar menghafal al-qur'an dan melaksanakan perintah wajib. Akan tetapi, islam juga mengajarkan kaum muslimin untuk menuntut ilmu. Bukan hanya sekedar ilmu agama melainkan ilmu yang bersifat umum. Dengan tujuan agar dapat mengembangkan aspek akal, rohani, dan jasmani. Islam tidak membeda-bedakan antara laki-laki maupun perempuan, bahkan dalam islam perempuan sangat dimuliakan. Firman Allah Swt :

"laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan). Dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya, maka perempuan yang shaleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga mereka.  Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz. Hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka ditempat tidur (pisah ranjang). Tetapi jika menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi dan Maha Besar" (Q.S. An-Nisa : 34)

Dalam ajaran islam pula diperintahkan kaum perempuan untuk patuh kepada laki-laki (suami). Konotasi permasalahannya ialah kesalah pahaman dalam pemaknaan kepatuhan, sehingga muncul paham budaya patriarkhi. Budaya patriarkhi ini sudah melekat dibeberapa negara salah satunya ialah Indonesia, masyarakat Indonesia masih berpegang teguh dengan aturan yang berlaku secara turun-temurun. Dimana pandangan masyarakat menganggap bahwa laki-laki harus selalu ada diposisi teratas. Alasan ini diperkuat dengan pernyataan masyarakat bahwa kaum perempuan ialah kaum yang lemah dan berada diwilayah domestik saja. Padahal dalam ajaran islam diterangkan bahwa kodrat seorang perempuan hanya tiga yaitu menstruasi, melahirkan, dan menyusui. Namun, untuk menjalankan sebuah kepatuhan dan ketaatan perempuan bisa beradaptasi pada wilayah domestik, namun terbatas pada wilayah publik.

Maka dari itu pentingnya ilmu untuk mengubah pola pikir menjadi terbuka dan luas. Pendidikan islam bukan hanya sekedar pengajaran mengenai pelajaran sekolah yang bersifat islami. Melainkan, pendidikan islam juga bersifat pengajaran umum yang ada dikehidupan masyarakat. Di dalam pendidikan islam diajarkan untuk pengembangan diri agar menjadi insan yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan berilmu. Ilmu itu sendiri merupakan aset berharga yang dapat mengubah pandangan. Maka islam mengajarkan dan memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu.

Seseorang yang berilmu akan dihargai, namun seseorang yang berilmu dan paham makna agama akan mengerti bagaimana cara memuliakan dan berperilaku serta beradab baik terhadap sesama sesuai ajaran islam. Di dalam pendidikan islam tidak membeda-bedakan antara laki-laki maupun perempuan, keduanya berhak mendapatkan keadilan yang sama sesuai dengan ajaran al-qur'an dan hadist. Budaya patriarkhi hanyalah sebuah pandangan turun-temurun yang berlaku dikalangan masyarakat tertentu. Dalam islam, perempuan berhak mendapatkan keadilan dan mengeksperesikan dirinya. Islam adalah agama yang bertoleransi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun