Mohon tunggu...
Azwar Sutan Malaka
Azwar Sutan Malaka Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

IIEE 2017 Hadirkan Wajah Islam yang Ramah

21 November 2017   23:48 Diperbarui: 22 November 2017   00:05 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arena IIEE 2017 di ICE BSD Serpong, Tangsel. Foto Dok. Pribadi.

Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia melaksanakan Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 atau International Islamic Education Exhibition (IIEE) di ICE BSD Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Kegiatan akbar Kementerian Agama Republik Indonesia ini akan menghadirkan wajah Islam yang ramah bagi seluruh umat manusia. 

Acara yang memiliki agenda besar yaitu Konferensi Internasional Tahunan tentang Studi Islam (Annual International Conference on Islamic Studies-AICIS) dan Konferensi Internasional Studi Pesantren (International Conference on Pesantren Studies) berlangsung dari tanggal 21 sampai dengan 24 November 2017.

Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifudin melalui pres release yang disampaikan kepada awak media menyampaikan bahwa "Semoga forum ini mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan studi keislaman dalam rangka mengembangkan peradaban bangsa."

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia, Dr. Ahmad Zayadi, saat diwawancarai pada arena Pameran Pendidikan Islam tersebut menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi untuk menjadi destinasi pendidikan Islam dunia.

"Kita menghadirkan Islam yang santun, Islam yang ramah, Islam yang toleran, pesan-pesan Islam yang santun, ramah dan toleran ini ingin kita sampaikan kepada dunia, semoga ke depan, Indonesia menjadi destinasi pendidikan dunia," jelas Dr. Ahmad Zayadi pada hari Selasa, 21 November 2017.

Dr. Ahmad Zayadi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI menerima plakat dari Kompasiana. Foto Dok. Pribadi.
Dr. Ahmad Zayadi, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI menerima plakat dari Kompasiana. Foto Dok. Pribadi.
Lebih jauh Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag tersebut menyampaikan bahwa untuk mencapai hal tersebut perlu strategi, salah satunya strategi kebudayaan seperti yang dilaksanakan saat ini dengan menghadirkan Pentas Seni (Art Performance and Live Event) dari berbagai perwakilan santri di Indonesia.

"Acara ini hanyalah soal strategi, beberapa tahun terakhir kita menggunakan bahasa santri sehingga acaranya juga dikonsumsi oleh santri, tahun ini kita menggunakan strategi kebudayaan sesuai dengan perkembangan zaman," jelas Dr. Ahmad Zayadi.

Dalam rangkaian acara tersebut, Kementerian Agama juga mengadakan lomba puisi, lomba membuat kartun, yang mendapat sambutan luar biasa dari santri-santri Indonesia. Untuk lomba kartun tersebut diikuti oleh hampir 3000 peserta dari seluruh penjuru Indonesia.

Hal lain yang menggembirakan menurut Dr. Ahmad Zayadi adalah dengan semakin diminatinya pesantren Indonesia, tidak hanya oleh masyarakat Indonesia sendiri, tetapi juga masyarakat di negara lainnya.

"Nah jika sekarang sudah banyak di perguruan tinggi ada international student, di pesantren juga ada international student. Saat ini lebih dari 10.000 santri asing di pesantren-pesantren Indonesia. Artinya sekarang Indonesia sudah menjadi destinasi pendidikan dunia," jelas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag itu.

Beberapa waktu lalu international student di pesantren Indonesia didominasi oleh santri-santri dari kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Brunai Darussalam, dan Singapura. Akan tetapi saat ini sudah banyak santri asing itu yang berasal dari Timur Tengah seperti Sudan dan Arab Saudi.

"Jadi saya kira ini tren yang luar biasa, jika diikuti tren politik dunia, insyaallah ke depan Indonesia dengan pengalaman Islam yang santun, yang ramah, Islam yang rahmatallilalamin ini, akan menjadi luara biasa, akan menjadi kiblat bagi keberagamaan Islam pada tingkat global, kita optimis Indonesia akan menjadi kiblat bagi keberagamaan dunia," pungkas Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren itu.  

Drs. Asra Faber MM, di Stand MTSN 1 Kota Payakumbuh.
Drs. Asra Faber MM, di Stand MTSN 1 Kota Payakumbuh.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh, Drs. H. Asra Faber, MM., yang hadir di acara Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 itu memberi komentar positif terhadap acara tersebut.

"Kita berharap dengan adanya Pameran Pendidikan Islam Internasional ini tentu saja tujuan kita untuk mensyiarkan pendidikan Islam ini menjadi lebih baik," harap Drs. H. Asra Faber, MM. tersebut.

Lebih jauh Drs. H. Asra Faber, MM., berharap agar kegiatan tersebut pada tahun-tahun mendatang semakin baik lagi dan semakin bermanfaat untuk pendidikan Islam di Indonesia bahkan dunia.

Acara Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 ini dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin dan dihadiri oleh lebih dari 4000 peserta, baik dari Indonesia sendiri maupun dari luar negeri. (asm)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun