Mohon tunggu...
Azwar Abidin
Azwar Abidin Mohon Tunggu... Dosen - A humble, yet open-minded wordsmith.

Faculty Member at FTIK, State Islamic Institute of Kendari. Likes Reading, Drinks Coffee.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengapa Teknologi Modern Semakin Menimbulkan Ketergantungan dan Kecemasan?

16 November 2019   00:00 Diperbarui: 16 November 2019   07:59 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh FunkyFocus dari Pixabay

Ada pilihan yang sepenuhnya dalam kendali kita: menjadi budak konsumerisme yang hidupnya bergantung pada ketersediaan sumber daya atau menjadi bebas dengan memahami siklus mutualisme antar makhluk dan memastikan proses daur ulang energi sembari mengembangkan solusi alternatif.

Memandang alam sebagai penyedia stok bahan dasar dan sumber daya akan mematikan daya kritis kita terhadap tafsir baru pengembangan teknologi. Mengapa demikian? 

Karena hal itu akan memosisikan diri kita pada akibat final yang justru menjadi sasaran tujuan dan fungsi dari teknologi tersebut. Padahal, harusnya kita berada pada posisi akibat efisien yang mendefinisikan bentuk dan ukuran baru dari suatu bahan dasar sehingga muncul tujuan dan fungsi yang juga baru dalam pemanfaatannya.

Manusia tidak bisa terus berpura-pura memosisikan diri sebagai 'penguasa' alam yang mengatur jalannya distribusi sumber daya melalui teknologinya sendiri. 

Sebab manusia sendiri sangat bergantung pada alam. Teknologi mesti dipahami dalam kerangka membantu manusia melakukan pembacaan terhadap pemanfaatan sumber daya. 

Teknologi tidak melulu soal mengungkap potensi alam namun yang lebih penting adalah potensi hasrat dan nalar kritis dari manusia itu sendiri untuk mengatasi ketidakberdayaannya di hadapan kedigdayaan alam.

Smartphone dan Konflik Identitas

Dari sudut pandang kausalitas, tradisi memaknai perangkat teknologis warisan peradaban Romawi, internet dengan jaringan dan layanan begitu luas membutuhkan perangkat yang mampu mengatasi kebutuhan komunikasi, profesi, hingga hiburan. 

Jika dulunya kebutuhan itu membutuhkan perangkat terpisah, sekarang fasilitas dari perangkat-perangkat itu disematkan pada satu perangkat: smartphone.

Perangkat yang tidak bisa semenitpun lepas dari genggaman tangan kita ini merupakan portal ke segala dunia yang sekaligus membangun karakter kita di dunia yang berbeda pula. 

E-mail dan sistem informasi terpadu instansi memoles karakter profesional kita di bidang di mana kita bergelut, media sosial merangkai karakter imajinatif sekaligus obsesif sesuai ketertarikan dan mimpi kita, begitu pula dengan layanan streaming media yang melepaskan karakter bebas serta ekspresif mengikuti suasana hati dan selera hiburan yang kita pilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun