Mohon tunggu...
Muhammad AzrulEfendy
Muhammad AzrulEfendy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Matematika

Seorang mahasiswa yang suka mengotak atik otak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wow Kreatif!!! Kelompok KKM-DR UIN Malang "Aliansi 8 cm" Membuat Nama Jalan dari Bahan Tak Terpakai

27 Januari 2022   22:03 Diperbarui: 27 Januari 2022   22:32 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan salah satu program dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mahasiswa S-1 di semua jurusan. Karena sekarang masih dalam situasi pandemi covid-19, maka kegiatan KKM beradaptasi menjadi Kuliah Kerja Mahasiswa dari Rumah (KKM-DR) dimana mahasiswa dapat melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara berkelompok dari daerahnya masing-masing. Meskipun demikian, KKM-DR disambut dengan antusias oleh para mahasiswa. 

Salah satu kelompok KKM-DR pada tahun ini adalah "Aliansi 8 cm" yang melakukan KKM di Desa Singowangi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Ada alasan dalam penamaan kelompok ini. Tidak salah lagi, nama ini dipakai karena anggota kelompok berjumlah 8 orang saja. Memang lebih sedikit dari kelompok lain, tapi itu tidak mengurangi semangat mereka dalam melaksanakan KKM pada tahun ini. 

Berawal dari diskusi antara kelompok KKM dengan Bapak Suliyadi yang merupakan Kepala Desa Singowangi, para mahasiswa UIN Malang merumuskan beberapa program kerja untuk desa ini. "Saya berniat menjadikan salah satu dusun disini sebagai kampung berseri, mas". Begitu kira-kira kalimat yang diucapkan Pak Kades sambil menunjuk ke arah Dusun Pasinan. Selain itu, jalan-jalan di dusun ini juga belum memiliki nama sehingga orang akan sulit memperoleh alamat yang tepat dari dusun ini. Oleh karena itu, para mahasiswa berinisiatif untuk membuat program kerja yang dapat bermanfaat bagi dusun tersebut. 

Salah satu program kerja dari kelompok Aliansi 8 cm adalah pembuatan nama jalan dengan melibatkan perangkat desa setempat. Terdapat 4 jalan di dusun pasinan, yaitu 1 jalan utama dan 3 jalan pemukiman. Bersama dengan perangkat desa dan perwakilan dusun, mereka saling bertukar ide dalam menentukan nama jalan yang sesuai. Akhirnya disepakati bahwa jalan utama diberi nama Jalan Sutrisno, sedangkan 3 jalan lainnya diberi nama Jalan Mbah Mentaram, Jalan Masjid, dan Jalan Mak Dhe. Sutrisno merupakan nama kepala dusun pertama di Pasinan, sehingga jalan utama menggunakan namanya untuk mengenang jasa-jasa  beliau. Adapun Mbah Mentaram dan Mak Dhe merupakan tokoh masyarakat yang pertama kali membuka lahan untuk dusun tersebut, atau dalam bahasa Jawa sering disebut "Pembabat Alas". Sedangkan jalan yang lain dinamakan Jalan Masjid karena di jalan itulah terdapat Masjid satu-satunya di Dusun Pasinan. 

Setelah nama jalan terbentuk, para Mahasiswa KKM-DR UIN Malang membuat papan nama jalan sebagai penanda bahwa jalan-jalan tersebut kini sudah memiliki nama. Dengan kreatifitas dan jiwa kepedulian lingkungan, mereka membuat papan nama Jalan tersebut menggunakan bahan yang tak terpakai. Papan nama dibuat menggunakan papan kayu yang ramah lingkungan dan dilapisi dengan stiker tahan air agar lebih awet. Tiang papan nama Jalan dibuat menggunakan besi berongga dari rak besi yang tidak terpakai. Kemudian batang besi tersebut diamplas untuk menghilangkan karat dan menghaluskan permukaannya. Setelah halus, batang besi kemudian dicat agar terlihat lebih menarik. Setelah papan nama Jalan siap, para mahasiswa dibantu oleh warga setempat mendirikan papan nama Jalan tersebut dengan penuh rasa antuasias. 

Selain membuat nama Jalan, para mahasiswa UIN Malang juga berkontribusi dalam mewujudkan Dusun Pasinan sebagai kampung berseri, yaitu dengan menanam tanaman di sepanjang jalan. Ada sekitar 200 bibit tanaman yang ditanam di Dusun Pasinan. Jenis bibit yang ditanam bervariasi, mulai dari bibit cabai, terong, hingga bibit tomat. Setiap bibit ditanam di polybag yang bertuliskan "KKM UIN MALANG" dan dibagikan kepada warga desa untuk diletakkan di depan rumah atau di tepi jalan. Dengan penuh semangat, para mahasiswa belajar menanam kepada salah satu warga yang sudah berkecimpung di dunia budidaya sayur organik, mulai dari pembuatan media tanam hingga cara merawat tanaman. 

Bagi para mahasiswa, berkontribusi dalam hal demikian merupakan sebuah kebanggaan sekaligus ladang beramal. Karena nama Jalan akan terus dikenang oleh masyarakat walaupun KKM sudah selesai. Sedangkan menanam tanaman dapat membantu penghijauan dan warga setempat bisa menikmati hasil tanaman tersebut nantinya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun