Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Solusi Ancaman Krisis Pangan Ditengah Wabah Corona (1)

23 April 2020   20:23 Diperbarui: 28 April 2020   21:20 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Koleksi Pribadi

Kabar baiknya, jika panen raya tidak gagal dan daerah-daerah penghasil jagung masih steril dari virus Corona, maka hasil produksi jagung sebesar 9,3 juta ton tersebut mampu untuk memenuhi kebutuhan 6 bulan kedepan, yakni Februari 2021. Artinya, krisis pangan jagung hanya level waspada. Pemerintah cukup menjaga daerah-daerah penghasll jagung tersebut tetap steril dari penularan virus Corona agar produksi tetap normal.

Kabar buruknya, jika prediksi panen raya jagung ini meleset karena disebabkan oleh faktor alam dan penularan virus Covid-19 berjangkit di daerah-daerah penghasil jagung tersebut, sehingga petani tidak bisa panen. Maka paska Agustus 2020 akan terjadi petaka krisis pangan jagung kategori bahaya (level merah).

Seandainya diterapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sehingga terjadi penurunan hasil panen sebesar 50%, yaitu turun menjadi 4,5 juta ton. Maka stok ketersediaan jagung cuma bisa untuk mencukupi sampai  November 2020 (terhitung stok habis Agustus). Panen bisa ditunggu lagi Mei - Juni untuk memenuhi Desember 2020 - Februari 2021.

Dari simulasi saya buat, dampak dari diberlakukan PSBB di daerah-daerah penghasil jagung hanya meninbulkan  kategori waspada (tidak bahaya).  Meskipun begitu, jika pemerintah tidak hati-hati menjaga keberlangsungan produksi jagung, maka dapat berubah menjadi krisis jagung kategori darurat (level kuning).

Sedangkan langkah pemerintah berharap impor jagung dari negara lain tipis kemungkinannya.  Argentina sebagai  negara penghasil jagung terbesar di dunia juga dalam dilanda kondisi parah oleh wabah virus Corona. Presiden Alberto Fernández  mengumumkan bahwa penutupan akan diperpanjang di kota-kota besar hingga 26 April dan kecenderungan kembali  diperpanjang.

Bawang Putih

Menurut data BPS, kebutuhan bawang putih Indonesia mencapai 500 ribu ton per tahun, sedangkan produksi bawang putih dalam negeri cuma mampu memproduksi sekitar 39 ribu ton per tahun.

China merupakan importir utama untuk komoditas bawang putih mencapai 99% dari kebutuhan. China memasok sekitar 465.000 ton pada 2019.  

Cina pun menstop ekspor bawang putih ke negara-negara lain.  India sebagai negara pengekspor bawang putih juga sedang tertimpa dahsyat oleh wabah virus Covid-19 dan lagi lockdown.

Adapun panen lokal bawang putih di beberapa daerah, itu tidak signifikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Krisis bawang putih kategori bahaya (level merah) adalah nyata terjadi dalam waktu dekat ini. Kecuali negara China mau berbaik hati mau mengekspor bawang putih ke Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun