Mohon tunggu...
Azmi Oktansyah
Azmi Oktansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mulai aja dulu

20107030082 - Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Implementasi Nilai Kehidupan dari "Start Up" Episode 10 dan 11

30 Juni 2021   13:30 Diperbarui: 30 Juni 2021   13:33 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menonton serial KDrama berjudul "Start Up" yang menceritakan tentang bisnis perusahaan rintisan ini ternyata benar-benar membantu memberikan pelajaran yang dapat diterapkan dalam memulai berbisnis. Selain itu juga banyak pula pelajaran-pelajaran atau insight yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dalam episode 10 & 11 ini yang tentunya insightfull banget bagi para penontonnya. Untuk kamu yang belum menonton, berikut ini adalah insight-insight dari "Start Up" episode 10 & 11.

  • Selalu Ada Buah yang Manis Dari Berperilaku Jujur

Ketika hari demo perusahaan rintisan Angkatan ke-12, In-jae Company dan Samsan Tech sebagai perusahaan rintisan berbasis Artificial Intellegency (AI) bertanding ulang seakan terjadi kembali apa yang sudah terjadi saat pekan retas. In-jae Company berkesempatan melakukan presentasi lebih dahulu dari Samsan Tech. Setelah mengetahui persentase ketepatan pengenalan wajah yang dimiliki In-jae Company mencapai angka 93% lebih, maka terdapat kekhawatiran pada CEO Seo Dal-mi dan tim Samsan Tech. 

Saat itu Samsan Tech berniat memanipulasi dengan menaikan angka persentase ketepatan pengenalan wajah mereka agar melebihi persentase In-jae Company. Namun saat itu CTO dan CEO Samsan Tech sepakat untuk berbuat jujur dan tidak melakukan hal tersebut. Kemudian setelah itu juri membandingkan kedua teknologi itu dengan menggunakan teknologi sederhana dan siapa sangka ternyata pengenalan wajah milik Samsan Tech berjalan lebih lancar daripada In-jae Company sampai akhirnya pemenang dari hari demo angkatan ke-12 diraih oleh Samsan Tech.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah berbuat jujur dalam keadaan apapun. Melakukan hal demikian mungkin memang terasa tidak mudah karena kita takut dengan kejujuran tersebut akan menghasilkan kegagalan. Tapi perlu kita ketahui esensi dari berperilaku jujur itu sendiri, walaupun dengan berperilaku jujur membuat kita gagal dalam suatu kondisi setidaknya dengan jujur tersebut kita tidak mengkhianati diri kita sendiri. Dengan jujur tersebut kedamaian akan tercapai dan tentu saja damai merupakan buah yang manis bagi kita semua.

  • Kecepatan Perkembangan Teknologi Menyakiti Beberapa Pihak

Ketika In-jae Company mempresentasikan perusahaannya tentang inovasi sistem keamanan menggunakan kecerdasan buatan, ada seorang bapak-bapak yang ternyata adalah ayah dari CTO Nam Do-san yang protes mengenai inovasi yang In-jae ciptakan. Pasalnya dengan inovasi yang In-jae ciptakan itu merenggut lapangan kerja banyak orang. 

Saat itulah ia berkata bahwasannya perkembangan teknologi dikatakan terlalu cepat bagi para orang tua yang belum bisa beradaptasi dengan kemajuan zaman. Bagi anak muda masa sekarang mungkin saja teknologi adalah masa depannya, tetapi di balik itu banyak orang tua yang belum bisa beradaptasi dengan berkembangnya teknologi dan lebih mempertahankan dan melindungi masanya dari pada menerima masa kini yang memiliki kecepatan penuh dalam perkembangannya.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
Berkembangnya teknologi tentu saja dapat memudahkan kebutuhan dan pekerjaan manusia. Tuntutan agar bisa beradaptasi dengan berkembang pesatnya teknologi merupakan sebuah kesenantiasaan. Karena sesuai dengan prinsip seleksi alam, kecepatan perkembangan zaman hanya akan membawa luka bagi mereka yang tidak bisa beradaptasi dengannya.
  • Jangan Menganggap Remeh Diri Sendiri

Motivasi CEO Dal-mi dalam terjun ke dunia bisnis awalnya tidak lain untuk bersaing dengan kakaknya sendiri, Won In-jae. Padahal Dal-mi tidak memiliki pengalaman dasar apapun dalam berbisnis. Ia merasa tidak percaya diri dan terlalu menganggap remeh dirinya setiap kali ia melakukan sesuatu. Namun berita baiknya Dal-mi tidak pernah berhenti dan selalu mau untuk berusaha mencari tahu dan mempelajari sesuatu yang belum dikuasainya.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
Begitu pun yang terjadi di dunia nyata, seringkali kita tidak percaya diri dan terlalu menganggap remeh diri sendiri padahal belum melakukan usaha sama sekali. Yang perlu kita lakukan adalah mencoba mempercayai diri sendiri dan melakukan usaha semaksimal mungkin. Usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh tentu akan membuahkan hasil bahkan dengan usaha yang sungguh-sungguh dapat mengubah nasib seseorang. 

Seperti halnya CEO Dal-mi, penjual kopi yang tiba-tiba resign dan terjun ke dunia bisnis kemudian menjadi seorang CEO. Tentu hal itu disertai usaha yang sungguh-sungguh dan tidak terjadi secara instan. Dengan itu kamu akan merasakan di akhir perjuanganmu bahwa kamu tidak selemah yang kamu kira dan menganggap remeh dirimu merupakan sebuah kesalahan besar.

  • Kritikan Pedas adalah Makanan Utama Pebisnis

Ketika memulai sebuah bisnis, hal yang harus dimiliki adalah pikiran yang terbuka dan selalu siap menerima kritikan dari mana saja. Dalam hari demo angkatan ke-2 ada seorang CEO yang merupakan kakak dari seorang tim di Samsan Tech. 

Ia bunuh diri setelah selesai melakukan presentasi di hari demo. Ketika presentasi ia menerima banyak pertanyaan dan kritikan tajam dari juri yang saat itu jurinya adalah Pak Han. Karena ia belum memliki mentalitas yang baik, ia memaknai kritikan tersebut adalah sesuatu yang menyerangnya sehingga ia stress dan lebih memilih jalan untuk mengakhiri hidupnya dengan loncat dari jembatan.

dokpri: file screenshot
dokpri: file screenshot
Hal ini tidak terjadi pada CEO Dal-mi, Dal-mi memiliki mentalitas yang baik. Setiap saat Samsan Tech selalu menerima kritikan pedas dari mentornya Pak Han. Namun karena ia mengerti bahwasannya kritik tersebut disampaikan agar menjadi sebuah pecutan bagi perusahaan agar terus berkembang dan berinovasi. 

Mentalitas seperti ini tentu saja harus kita terapkan dalam kehidupan kita. Baik dalam kehidupan berbisnis maupun pengembangan diri. Kita harus menyadari  bahwa kritik merupakan bentuk kepedulian seseoang terhadap kita agar ada perkembangan yang terjadi pada diri kita. Dan tentu dengan kritik, hidup kita akan terpacu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menuju perkembangan hidup yang lebih baik.

Itulah beberapa insight dari "Start Up" episode 10 & 11. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun