Mohon tunggu...
Azmi Hardi Roza
Azmi Hardi Roza Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ingin menjadi ayah yang baik

Suka jalan kaki, suka makan pempek

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Toko Plastik dan Bahan Kue sebagai Bisnis Alternatif (Tulisan Ke-2)

24 Agustus 2021   17:09 Diperbarui: 24 Agustus 2021   17:14 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi 

Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang menjalankan bisnis toko Plastik dan Bahan Kue, saya teringat dengan beberapa mata kuliah ketika kuliah dulu. Kebetulan saya dan istri sama sama berkuliah di jurusan yang sama yaitu Teknologi Hasil Ternak. 

Banyak mata kuliah yang kami ikuti seperti teknologi susu, enzim, packaging dan lain sebagainya ternyata berkaitan dengan bahan kue yang sebagai bahan dasarnya adalah produk olahan hasil ternak seperti keju, susu dan ada juga bahan kue lainya berbahan dasar olahan tumbuhan seperti coklat, saus dan lain lain. 

Hal ini memudahkan istri ketika memberi edukasi kepada pelanggan yang belum mengerti bahan kue dalam membuat kue. Inilah yang menjadi kiat utama yang menjadikan pelanggan semakin banyak dan senang belanja di toko kami.

Lalu apa saja kiat lain yang mesti diterapkan jika kita menekuni usaha toko plastic dan bahan kue?. Bisa saja kiat yang saya sampaikan belum relevan dengan para pembaca tapi paling tidak bisa menjadi pertimbangan dan perbandingan.

Pertama, berkaitan dengan kejujuran atau integritas. Istri saya yang terjun langsung dalam usaha ini selalu mengatakan kondisi yang sesungguhnya terhadap barang yang dijual. Seperti kita ketahui, bahan kue ada masa expire nya. Jika ada barang yang hampir expire akan diberi tahu kepada pembeli, bukan di sembunyikan atau pura pura tidak tahu.

Dalam menimbang telur misalnya, saya atau istri sengaja melebihkan sedikit dari berat yang diminta pembeli, yang penting tidak kurang walau satu angka. Lebih baik dilebihkan walaupun sampai 45gr karena susah mencari ukuran telur yang menyesuikan dengan berat yang diminta pembeli.

Kedua, berkaitan dengan pajangan di toko. Kami sengaja mendesain toko agar semua barang yang dijual diusahakan dapat dilihat oleh pembeli. Oleh karena itu racknya saya yang mendesain dan membikinnya sendiri. Hal ini bertujuan dapat memberi layanan yang lebih baik ke pada pembeli. 

Jika suatu barang yang diminta tidak tersedia karena habis maka kami akan memberikan informasi bahwa ada tersedia barang lain yang memiliki fungsi yang sama.  Atau ketika pembeli ramai dan menunggu antrian mereka bisa melihat lihat barang dulu yang terpajang mungkin sebagai hiburan atau cuci mata.

Ketiga, mengambil keuntungan sewajarnya. Kami telah merumuskan berapa persen dari harga barang yang ditarik sebagai keuntungan. Boleh dikatakan persentasenya tipis. Karena konsumen yang berbelanja rata rata pembuat kue semua atau pemilik usaha catering, maka mereka akan berkelanjutan dalam berbelanja. Jadi berbelanja dengan berkelanjutan adalah hal yang penting dalam menjalankan usaha.

Keempat, belajar dari komentar komentar para pembeli. Yang kami maksud komentar disini adalah komentara mengenai barang yang dijual, komentar mengenai layanan atau informasi dipasar lainya. Karena dari sinilah kita bisa melakukan perbaikan disegala aspek, innovasi dan startegi disamping data data yang kita simpan sendiri.

Itulah kiat kiat yang selama ini diterapkan istri saya sebagai orang yang tekun dalam menjalankan usahanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun