Mohon tunggu...
Azkia Hanifa
Azkia Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

science education

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengaruh Perubahan Kurikulum Terhadap Mutu Pendidikan

2 Desember 2021   23:00 Diperbarui: 2 Desember 2021   23:21 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keaktifan mengemukakan pendapat merupakan salah satu yang dituntut kurikulum 2013, sumber : merdeka.com

Masalah mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang masih begitu memprihatinkan di negara Indonesia. Jika dibandingkan dengan pendidikan negara asia lainnya seperti malaysia, singapura, jepang , dan korea maka pendidikan di negara kita akan tertinggal jauh. Selain masalah mutu pendidikan yang masih rendah , negara kita juga telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum dari kurikulum tahun 1975,1984,1994,2004,KTSP 2006, hingga kurikulum 2013 sekarang ini. 

Bila kurikulumnya didesain sistematis dan menyeluruh serta sesuai dengan pengembangan dan kebutuhan peserta didik maka akan menghasilkan suatu harapan dalam terwujudnya tujuan pendidikan. Namun,jika tidak sesuai maka kegagalan demi kegagalan akan terus terjadi.

Kurikulum adalah serangkaian rencana dan aturan yang menjadi pedoman dalam pendidikan baik itu dalam proses belajar mengajar ataupun dalam bahan belajar. Kurikulum dipandang sebagai program yang dapat menuntun menuju tercapainya tujuan pendidikan.Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan, mampu atau tidaknya peserta didik menyerap materi pelajaran , dan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan itu semua bergantung kepada kurikulumnya.

Berdasarkan uraian diatas, muncullah pertanyaan apa pengaruh perubahan kurikulum terhadap mutu pendidikan di negara kita Indonesia? 

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut tentunya kita harus mengetahui beberapa kurikulum yang telah diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pertama, kurikulum tahun 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. 

Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) . Kurikulum ini disebut kurang efektif karena guru terlalu disibukkan menuliskan rincian tujuan kegiatan pembelajaran sehingga guru kurang fokus dalam mengajar. 

Kedua, kurikulum tahun 1984 mengusung process skill approach, dimana siswa ditempatkan sebagai subyek belajar. Ketiga , kurikulum tahun 1994 yang merupakan penggabungan antara kurikulum 1975 dan 1984. 

Keempat, kurikulum tahun 2004  Kurikulum ini berorientasi pada hasil dan dampak dari proses pendidikan serta keberagaman individu dalam menguasai semua kompetensi. 

Kelima, Kurikulum 2006 (KTSP) atau yang lebih dikenal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disini  guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi sekolah berada. Keenam, Kurtilas atau kurikulum 2013 kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004.

Dari banyaknya kurikulum yang telah diterapkan tentunya perubahan - perubahan tersebut menimbulkan pengaruh positif dan negatif bagi mutu pendidikan di Indonesia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun