Mohon tunggu...
Azkia Khusnul Abidah
Azkia Khusnul Abidah Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa IAIN samarinda

Baru belajar menulis, mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan di dalam penulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Balik Sisi Gelap Covid-19!

2 April 2020   23:27 Diperbarui: 3 April 2020   02:01 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belakangan ini dunia sedang di gencarkan oleh suatu virus yang mematikan yang berasal dari Wuhan ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Masih menjadi perdebatan mengenai awal mulanya muncul virus mematikan ini. Sebagian berpendapat virus ini berasal dari kebiasaan masyarakat Wuhan yang suka mengonsumsi hewan liar seperti ular, kelelawar, dll. 

Dan sebagian lagi berpendapat bahwa virus ini diproduksi oleh lab Amerika bekerja sama dengan Israel untuk menghancurkan Cina. Lalu tidak kalah juga pendapat masyarakat khususnya Indonesia yang mengatakan bahwa ini adalah Azab Tuhan atas perbuatan Cina terhadap Uighur. Hal ini membuat terjadinya perdebatan dan akhirnya saling menyalahkan. 

Inilah yang membuat saya tertarik untuk mengangkat sebuah tulisan yang berjudul ''Dibalik sisi gelap Covid-19!''. Benarkah virus yang hadir di akhir tahun 2019 kemarin, dan sudah memakan beberapa ratus ribu jiwa, itu tidak mempunyai sisi yang baik? Saya akan mencoba menuliskan beberapa sisi baik dari Covid-19 ini berdasarkan hasil pengamatan saya.

Seperti yang kita ketahui bahwasanya beberapa Negara di dunia sudah menerapkan sistem Lockdown, bahkan Arab Saudi sudah menghentikan kegiatan beribadah di Masjidil Haram guna menghindari kontak langsung dengan keramaian. Semua tempat yang ramai ditutup oleh pemerintah masing-masing Negara. 

Bahkan, tidak kalah juga, ramainya masyarakat dunia yang mencari stok masker guna melindungi bagian wajah mereka dari virus mematikan tersebut. Semua sekolahan baik dari jenjang TK - Perguruan tinggi diliburkan. Bahkan kantor-kantor pun juga ikut diliburkan. Hal ini tentu berdampak sekali bagi masyarakat yang bekerja sebagai buruh ataupun yang menggantungkan rezekinya di jalanan. 

Dalam sekejap, dunia yang tak pernah sepi dari hiruk-pikuk manusia ini, menjadi sebuah dunia yang hampir mati. Dan hampir 90% tidak ada lagi manusia yang beraktifitas seperti biasanya. Hal ini membuat manusia mengalami gejala stres, was-was, gelisah, takut yang berlebihan, dan berharap-harap cemas kapan virus ini akan berakhir!

Tapi pernahkah kita mencoba untuk merenungi sisi baik dari sebuah Covid-19 ini? Seperti yang kita ketahui bahwasanya salah satu cara untuk memutus penyebaran Covid-19 adalah dengan cara mengisolasi diri di dalam rumah. Hal ini sesuai dengan ajaran Agama Islam tentang Uzlah. Yang mana, arti Uzlah adalah mengasingkan diri demi menyelematkan diri dari fitnah atau kerusakan dari sebuah lingkungan.

Ada suatu hal yang menarik perhatian saya, ketika beredarnya sebuah video dimana orang tua meminta maaf kepada guru anaknya. Hal ini beliau lakukan karena merasakan betapa sulitnya mendidik dan mengajari anak. Tentu ini menjadi hal positif dan membuka wawasan orang tua yang lain, bahwasanya tugas seorang guru itu sangat berat.

Adapun sisi baik yang lain adalah berkumpulnya para pemimpin ketiga Agama Samawi atau kerap disebut sebagai Agama Ibrahim (Yahudi, Kristen, dan Muslim). Dalam rangka berdoa bersama di Yerussalem. Di tengah terjadinya pandemi global virus Covid-19. Padahal, seperti yang kita ketahui, bahwa hubungan antar tiga Agama tersebut tidaklah harmonis.

Dan tidak kalah penting juga, mengenai masalah pemanasan global. Dalam lima tahun terakhir ini, pemanasan global menurut laporan PBB sudah berada dalam jalur 'terpanas'. Dan dengan berkurangnya aktifitas, itu dapat mengurangi pemanasan global secara signifikan. Hal ini tentu menjadi harapan yang baik bagi kehidupan manusia.

Sebenarnya, ini hanyalah beberapa kutipan dan contoh dari sisi baik sebuah virus yang menakutkan. Dengan harapan, tulisan ini dapat membuat kita selalu berpikir positif dalam menghadapi situasi yang sulit ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun