Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hati-hati dengan Cangkir Kopi Ketigamu! Gaib Momen Bersama Ki Jayadi

29 Oktober 2021   02:45 Diperbarui: 29 Oktober 2021   16:22 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

01.13
etelah menghabiskan isi cangkir kop gayo-ku. Air liurku masih mengalir, melihat cangkir ketiga yang ada di meja teras rumah bergaya jawa itu.  Nyaris aku mengambilnya karena di teras itu, kami hanya berdua. Agak aneh juga tuan rumah menyajikan tiga cangkir padahal. Kami cuma berdua saja.

Tanganku ditepis. Keras oleh Ki Jayadi, dalang yang sudah seperti kakakku, malam itu.
'Jangan diminum !,'' larangnya keras. seraya mendelik tajam
"Kan, nggak ada orang lain Kang, hanya kita?!, ' tanyaku tak mengerti.
" Hus, matamu kurang awas, "tegur Dalang itu berwibawa. Lalu beliau menceritakan, sejak aku masuk. Rumahnya, aku diikuti sesosok anak. " Punk" Berpakaian hitam hitam, memakai asesoris anting khas anak jalanan yang seram.

Dia ikut duduk disebelahku. Selama kami ngobrol tadi. Makanya sebagai tuan rumah yang baik, Ki Jayadi menyajikan tiga cangkir kopi. Aku tak bisa melihatnya, tapi beliau mata batinnya sangat awas.

"Tengah malam tadi dia keluar, pulang.., " Jelas nya kalem sambil. Menyalakan rokok klembaknya yang bau kemenyan.

Niat  mereguk kesegaran cangkir ketiga kopi gayo kegemaranku luntur seketika. Lututku gemetaran, tengkukku merinding. Bulu-bulu romaku berdiri. Tegang
Malam itu aku tak berani pulang. Kami jadi ngobrol sampai pagi. Senior ku memahami ketakutanku.
Andai gelas ketiga itu ku minum...

Hiii!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun