Dik
Ini goresan mungkin masih akan lama kau baca
Semoga terbaca olehmu di kehidupan ini
Bukan di berikutnya nanti
Aku tahu malam malammu berat
Tak lelap
Tak nyenyak
Tak akan pernah cukup malam
 Menggenapi hutang tidurmu
Setelah berlari sembunyi
Keliling bumi
Dari kesalahan janji yang tak lunas
Dari kekilafan demi kekilafan
Yang tercecer
Di sepanjang tarikan nafasmu
Bukan keberuntungan
Bukan keberkahan yang pergi
Menjauh malu
Berdekat dekat
Padamu
Bukan
Dik
Tapi ini cara Tuhan
Membenahi error-nya sistem software batin
Dan nurani crash-mu
Yang berguncang hebat
Dalam turbulence sebatang asamu
Melalui gelombang sungai waktu
Sungai uji
Dik
Sebagai lelaki
jalanilah tanggung jawabmu
Lantaran bermain api
Melompat lompat dalam dadu nasib
Dalam setiap sen yang hilang
Ada sebutir debu kelalaianmu
Lalu debu kotor itu menumpuk segunung
Dan menyudutkanmu
Di ruang terkejam yang bisa dilalui
Lelaki rapuh
Lemah
Semacam mu
Jadilah lelaki
Dik,
Bila kemarin lupa kau berhitung
Alpa kau berenung
Sekarang engkau memiliki kemewahan itu
Berdiam di satu titik bumi
Pasrah
Berserah
Lalu justru karena tak kabur
Tak takabur
Iniah waktumu melebur amuk
Nyala besi merah dendam
Hancurkan
Tempalah
Bentuklah
Jadikan tosan aji
Mungkin keris berenerji
Mungkin tombak pusaka
Mungkin hanya patrem mungil
Atau cundrik mini berbisa
Mungkin tak ada yang bisa melihat
Mungkin hanya kamu
Dan aku
Dendam
Amarah
Amok orang orang yang mencarimu
Kini lebur jadi besi tajam dingin
Berurat
Berakar
Dingin mematikan
Tapi tidak menakutkan