Kemudian Pangeran Samber Nyawa Nyawa naik tahta menggantikan pamannya Pangeran Mangkubumi
Yang menarik, selama bertahta, ia disebutkan membangun kekuasaan militer terbesar di antara tiga kerajaan Jawa. Jumlah pasukannya mencapai 4.279 tentara reguler. Sebanyak 144 di antara prajuritnya adalah wanita, terdiri dari satu peleton prajurit bersenjata karabijn (senapan), satu peleton bersenjata penuh, dan satu peleton kavaleri atau pasukan berkuda. Sungguh legenda Pangeran Samber Nyawa.
Menang Perang Melawan Virus Pandemi
Betapapun situasi terkini, Â Indonesia bahkan dunia sedang babak belur digempur tanpa perlawanan berarti. Milenial dan rakyat Indonesia perlu inspirasi tindakan. Bukan sekedar bicara tapi beraksi.
Aksi "sepele" Sandi spontan menyetir demi misi para Menteri lain adalah contoh aksi yang patut diteladani. Hari-hari ini publik penat dengan basa basi dan retorika, Â Sandi menunjukkan aksi kecil yang menunjukkan keingiannya memberi best service pada negeri yang dicintai.
Secara semiotika, kerendahan hati Menaprekraf melayani para menteri lain menunjukkan bahwa di Kabinet Indonesia Maju,  ada menteri yang bisa keluar dari "kotaknya" Demi merubuhkan dinding-dinding pembatas ego sektoral demi tercapainya target bersama, meredakan pandemi, menumbuhkan perekonomian dan memberi denyut maju  pertumbuhan pembangunan, walaupun dalam situasi serba terbatas didalam normal baru seperti ini.
Aksi  menyetir untuk melayani rekan seperjuangan , menunjukkan harapan besar bahwa, kini ada Dan hadir panglima perang inspiratif, kreatif,  novatif dan bekerja dengan hati dalam perjuangan semesta mengalahkan virus global.
Belum sekelas Pangeran Samber Nyawa yang akhirnya menjadi Raja Mangkunegara memang, tapi aksi spontan Sandi beda, berkualitas, berkelas amat menjanjikan akan mengikuti jejak jaya pahlawan Solo, pejuang kamardikan Jawa dan nusantara sepenuhnya.
Negeri kita tercinta ini, saat ini sedang membutuhkan inspirasi keteladanan kelas satu seperti aksi sopir dadakan Sandi yang melampaui harapan semua. Semoga.