Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Dua Rasa Cinta dalam Jalinan Raya

13 Mei 2021   23:05 Diperbarui: 13 Mei 2021   23:15 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit sama,  bumi sama, cuma beda dalam doa . Masa tak boleh bercinta? (IG/andypersonftw)

Baru hari iniKamu tak bisa menemaniku
Merayakan dua raya yang penuh rasa

Ied Mubarok
Idul fitri-ku
Bersama perayaan kenaikan Isa Al Masih-mu

Sebuah kebetulan yang rumit
Hanya bisa terjadi ratusan tahun sekali

Bila aku terpanah
Mata pantai mempesona
Bidadari maumere-ku,
Entah apa yang kau lihat dariku
Laki laki rapuh tak berdaya
Bahkan menyerah menghadapi kenakalannya sendiri

***
Baca juga :
Ini Petualangan Kojima-ku, Mana Petualanganmu?
***

Sejak pertama ketemu
Di malam natal
Depan gerejamu
Mataku tak bisa berpaling
Batinku terkunci,
Jiwa jujur yang kau sodorkan
Padaku
Bikin hatiku terjatuh
Dan tak bisa bangun lagi

Kau tak minta apapun
Padaku
Biar seratus kuda beulis
Mas kawin
Telah disiapkan
Oleh pemuda terkaya di kampungmu
Kau bertekad tak pulang
Menerima cintanya
Dan memperhitungkan janjiku
Membahagiakanmu

Sedang aku lelaki apalah,
Hanya penyair tepian ibukota
Mengais kata
Memulung makna
Lalu merangkainya
Sebisaku
Kadang jadi syair puisi
Kadang jadi lagu picisan
Atau lagu dangdut heboh
Kadang hits
Kadang boncos,
Tak selalu ada uang di saku
Tapi selalu ada remahan cinta suci
Di hatiku
Spesial untukmu
Bidadari Maumere-ku

Demikian lah
Cinta kami berpusing
Berotasi
Membuat dua bintang harapan
Di relung galaksi batin kami
Saling bergravitasi
Saling menarik
Saling mengorbit
Saling memindai
Berdekatan
Bersenyawa
Tiada bisa dipisah

Ada senyawa unik tercipta
Setiap malam hening
Penuh bintang menghampar
Saat bintang jatuh
Melesat di kening
Peluh doa kami,
Walau kiblat kami beda
Bisa jadi semesta ini membulat
Kemanapun arah enerji kepatuhan
Sejatinya akan kembali ke titik semula

Walau cara sembahyang kami beda
Bisa jadi didalam semesta kesatuan
Bisa jadi Tuhan kami sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun