Merayakan dua raya yang penuh rasa
Ied Mubarok
Idul fitri-ku
Bersama perayaan kenaikan Isa Al Masih-mu
Sebuah kebetulan yang rumit
Hanya bisa terjadi ratusan tahun sekali
Bila aku terpanah
Mata pantai mempesona
Bidadari maumere-ku,
Entah apa yang kau lihat dariku
Laki laki rapuh tak berdaya
Bahkan menyerah menghadapi kenakalannya sendiri
***
Baca juga :
Ini Petualangan Kojima-ku, Mana Petualanganmu?
***
Sejak pertama ketemu
Di malam natal
Depan gerejamu
Mataku tak bisa berpaling
Batinku terkunci,
Jiwa jujur yang kau sodorkan
Padaku
Bikin hatiku terjatuh
Dan tak bisa bangun lagi
Kau tak minta apapun
Padaku
Biar seratus kuda beulis
Mas kawin
Telah disiapkan
Oleh pemuda terkaya di kampungmu
Kau bertekad tak pulang
Menerima cintanya
Dan memperhitungkan janjiku
Membahagiakanmu
Sedang aku lelaki apalah,
Hanya penyair tepian ibukota
Mengais kata
Memulung makna
Lalu merangkainya
Sebisaku
Kadang jadi syair puisi
Kadang jadi lagu picisan
Atau lagu dangdut heboh
Kadang hits
Kadang boncos,
Tak selalu ada uang di saku
Tapi selalu ada remahan cinta suci
Di hatiku
Spesial untukmu
Bidadari Maumere-ku
Demikian lah
Cinta kami berpusing
Berotasi
Membuat dua bintang harapan
Di relung galaksi batin kami
Saling bergravitasi
Saling menarik
Saling mengorbit
Saling memindai
Berdekatan
Bersenyawa
Tiada bisa dipisah
Ada senyawa unik tercipta
Setiap malam hening
Penuh bintang menghampar
Saat bintang jatuh
Melesat di kening
Peluh doa kami,
Walau kiblat kami beda
Bisa jadi semesta ini membulat
Kemanapun arah enerji kepatuhan
Sejatinya akan kembali ke titik semula
Walau cara sembahyang kami beda
Bisa jadi didalam semesta kesatuan
Bisa jadi Tuhan kami sama