Jambret kecil itu bergulingan tersudut panik
Mencari ruang berlari lepas
Seperti burung kena perangkap
Justru tersudut ke pojok saung kami
Dan minta ampun
Minta perlindungan,
Tapi masa banjir berdatangan
Bogem mentah bertubi
Berjatuhan di muka takutnya,
Matanya lebam sebelah
Badannya gemetar
Saat dtelanjangi orang orang kalap
Hanya pakai celana dalam
Memalukan
Puasa
Ingat puasa
Seruku gamang
Agar tak main hakim sendiri
Masa tetap meradang,
Untung mobil patroli polisi segera datang
Tangan diborgol plastik khusus
Penjahat kecil apes itu masuk kandang
Masa bubar
(II)
Kentongan ditabuh
Kupikir tiba waktu sahur,
Nada bunyinya cepat
Menyiratkan ada bahaya
Apa yang terjadi
Benak keclku dulu bertanya
Belum paham arti tanda ketukan
Bertalu di gantungan bambu pos ronda
saling bersahutan
Semua orang sekampung keluar riuh
Mengejar pencuri bulan
Penjahat malang itu terkepung
Dari berbagai penjuru
Orang orang kampung datang gemas
Membawa golok besar
Arit tajam
Garu berkarat
Pacul berkilau
Dari berbagai penjuru
Langkah demi langkah
Seperti eksekusi mati saja
Tak ada yang memberi ampun
Meski itu malam Ramadan
Semua lupa
Semua nyaris khilaf
Ditelan gelapnya emosi massa
Waktu itu maling yang tertangkap tangan
Pasti mati
Dihakimi massa
Angin mengancam amis darah
Semua hidung mencium bau bacinnya
Semua bulu roma berdiri
Juga bulu kuduk kecilku
Boleh coba saja tajamnya pisau
Golok
Arit
Garu
Pacul kalian
Coba hajar ke tubuhku
Coba di bagian mana kalian bisa melukai
Silakan kalau berani ...!
Tantang si Maling yang terkepung
Dengan gigi menyeringai
Dan mata serigala luka
mengancam amuk
Hening
Sunyi sesaat
Semua nyali menciut
Jangan jangan si maling kebal senjata
Silakan bacok
Senjata tajam kalian
Ayo  mau coba tubuh mana
Kembali tantangan menggema dari licik mulutnya
Silakan
Asal jangan kalian ludahi aku
Eit !
Si maling kaget
buru buru menutup mulutnya
Matanya mendelik
Seperti salah ucap
Menyampaikan titik apesnya
Warga kampung yang terbakar marah
Termakan umpan pura pura
Si maling pintar,
Lalu spontan satu warga
yang membawa parang besar
Meludahi muka sangar
Pencuri yang tersudut
Lalu seperti badut
Ia meraung kesakitan
Seolah kepanasan kena percikan ludah,
Lalu semua orag meludahnya bergantian
Setiap ada buih menjijikkan
mengenai tubuhnya
Maling cerdik itu meraung raung kesakitan
Tidak cuma teriak histeris
Tetapi kelojotan
Kejang kejang
Minta mati
Sepanjang malam raungnya
Bak beruang luka sekarat
Semua mencaci maki dengan. Liut busuknya
Dan tubuh lemas yang sekujur tubuhnya penuh ludah
Menggelosor pingsan pura pura
Lalu tubuh bau itu diseret ramai ramai
diiikat tali dadung kuat kuat
Di batang pohon jati
Menunggu hansip kampung menjemputnya,