Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tinta Puisi Tak Pernah Habis

16 April 2021   00:50 Diperbarui: 16 April 2021   00:55 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pixabay20/OpenClipart-Vectors)

Tinta telah habis
Bulu pena rontok
Terkikis waktu
 Janji setia
Merangkai aksara
Penanda jaman
Lalu mengukirnya
Jadi prasasti kata
Jadi jiwa puisi
Tepi batas sungai arti

Tinta mengering
Di maskara luntur
Kelopak indah matamu
Mengotori pipi ranummu
Yang menangisi nasib
Ditinggalkan asa
Cinta sejati

Walau pena ini pernah dipakai penyair sakti
Di maaa kejayaan syair gurindam,
Ia tak bisa mengembalikan kebahagiaan
Pulang ke sarang sejatimu
Bila dadamu
Penuh keluh
Hatimu sesak
Penyakit jaman

Saat tinta kering
Tak menetes lagi
Yang menetes di pembuluh sepimu
Sejatinya buih buih tinta murni
Bening tak berwarna
Tapi mewaktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun