Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jumat Panas dan Unik, Golkar Rapimnas Bareng KLB Demokrat!?

6 Maret 2021   03:20 Diperbarui: 6 Maret 2021   03:30 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(beritagar. Id/lokadata)


Jumat minggu pertama Maret 2021 adalah minggu bersejarah
 Sebuah setting waktu untuk dua agenda politik yang apik. Yang satu penuh kejayaan,  keemasan,  warnanya Kuning.  Lambang Golkar,  partai yang sedang berjaya. Pohon Beringin yang sedang menang dimana mana. Sedang membuka Rapimnas-nya,  berpusat di kantor barunya di kawasan Slipi,  dan dilakukan secara daring, menjangkau pengurus di seluruh Indonesia.Hebat.

Sementara yang satunya partai berwarna biru dengan lambang meecy,  sedang diguncang prahara perpecahan ,di Deli Serdang menggelar Kongres Luar Biasa,  yang tujuannya mengkudeta kepengurusan AHY dengan mengangkat Moeldoko sebagai Ketua Umum yang baru dengsn tangga dramatiknya yang apik. dimulai dari strategi ngopi ngopi nggak grogi.  Sampai  Marzuki Alie yang ketika dicalonkan, dk menit terakhir mundur sebagai calon ketua umum. Praktis Moeldoko melenggang 'yang tak hadir'melenggang maju.  Mennag mutlak,

Marzuki Alie yang datang oakai baju bergaris garis datang, 'sengaja't idak pakai seragam kebesaran Demokrat.  Sebuah tatanan yang elok. Kedua tokoh ini  kampiun dan tidak main main.  Satunya mantan Panglima TNI,  satunya lagi mantan Ketua DPR dan Sekjen Demokrat saat sedang jaya jayanya.

Apa isi pesan yang hendak disampaikan dari dua agenda besar yang digelar dari kontras dua Partai besar ini. Denokrat yang biasa menjaga citranya bersih,  rapi,  dandy,  bergaya. Penuh citra rasa tinggi. Kali ini sungguh dipermalukan pada hari yang sama, ada perhelatan partai Juara Pemilukada 2020, Golkar yang upacara Rapimnas-nya dibikij megah kekinian. Taat protokoo kesehatan. Serba wah pokoknya.

Ibarat model cantik kuning langsat, di puncak keterkenalannya,   berdandan elegan dipotret fotograger dunia dengan latat belakang pabrik biru tua abu abu dengan tekbok rapuhnya.  Maka kontras itu,  menghasilkan foto kontras yang layak dikenang sepanjang masa.

 Lepas dari KLB Demokrat di cap abal abal, karena melanggar aneka ketentuan AD/ ART Anggaran Dasar/ Anggaran Runah Tangga.
Pasti ada proses panjang untuk mendapatkan pengakuan melalui legalisasi lewat Mengkunham atau disambung gugatan demi gugatan di PTUN. Bisa  juga langkah strategi lain.

Rasanya sedih tak berkesudahan,  bendera demokrasi di negeri ini layak dikibaroaj setengah tiang. Demokrat sebagai partai "keluarga" memang lambat mengakselerasi diri layaknya PDIP yang bisa matang berkembang mengikuti arus jama jadi parta8 modern dengan nuasa kekeluargaan. . Inilah titik kritis,  ujian sebenarnya bagi Ketum AHY.  bila berhasil nelalui aknj jadi partai bersinar tiada tara. Namun bila gagap maka sinar kinclong Denikrat aian meredup dan menjadi suram, sesuram suramnya bahkan Gurem.

Entah kenapa,  di negeri yang sedang belajar demokrasi ini,  partai oartai yang sudah berkembang bagus. Gagal berkembang besar atau bertahan.  Sekalu ada konflik dualisme kepemimpiman seperti yang dialami PPP,  timbulnya sempalan,  seperti PKS dengan Partai Gelora,  lalu Pan dengan Partai Umat. Jadi upaya seleksi alam,  membuat demokrasi dengan sedikit partai susah diarahkan. Bila AS, sebagai Mbahnya Demkrasi dunia,  hanya ada dua partai beaar, Republik dan Demokrat. Kondisi ideal negeri oita, d8bawah 1i0 partai atau syulur dibawah 5 partai saja, masih jadi uthopia dalam waktu dekat.

Marilah kita cermati situasi di Denokrat khususnya, semoga chaos ini akaj membawa kebaikan pada kedewasaan politik bangsa ini,  juga kematangan sebuah dinasti kepemimpinam. Konon pemimpin sebenarnya dilahirkan,  dilatih, dibina,  digembleng panas kawah i candra dimuka dengan cobaan, bantingan ujian yang tak terkira. Maka sosok satria pingingit sejati akan muncul. bukan karena rekayasa pencitraan,  bukan karena dengungan buzzer berbayar,  atau mesin mesin pengguncang polling. bukan pemimpin sejati haruslah melewati ujian ujian sulit. bila. mengurusi rumah tangga partai saja gagal,  bagaimana bisa mengurusi rumah tangga negara,  suatu hari?

Mari kita semua belajar politik,  belajar menilai sebuah proses pilitik oada jumat unik kemarin,  dimana dua partai besar 'kebetuoan' punya agenda kebesaran berbarengan. Kadang dalam sebuah oesta besar,  kerja panitia habis habidan dan menguras enerji lahir dan batin. semoga oeristiwa ini baik, agar semua pihak belajar berkembang,  saling membesarkan. Senoga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun