Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuanglah Arung Baharimu Dalam Sumbat Bejana Bening

24 Januari 2021   13:16 Diperbarui: 24 Januari 2021   13:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arungilah Tualang Dalam Lautan Bejanamu (tokopedia.com/aladin.craft)

Kosong
Sejatinya kosong
Adalah kepenuhan bejana
Batin yang ditumpahkan
Dengan sunyi ikhlas
Tanpa beban

Biarkan pasir hitam
Pasir limbah residu kemuakan
Amarah nafsu
Kealpaan manusiawi
Kerikil penyakit hati
Koral kesumat
Dendam,
Tumpahkan
Agar jadi bagian semarak
Semesta pantai jagad
Jiwa yang sumarah

Hempaskan
Hempas
Apa saja beban
Yang menghimpit
Dada sumpek
Benak suntuk
Muntahkan
Teriakkan
Biar burai
Lepas
Terbawa angin
Berhawa lupa

Renungkan
Gulungkan
Layar
Layar
Kapal tualang
Biarkan perahu
Dalam bejana beningmu
Jadi miniatur petualangan
Heroik
Menguji nyali berani

Walau sesungguhnya
Kita tak kemana
Mana
Hanya jadi hiasan
Perahu kembara
Dalam sumbat bejana
Botol bening
Di sudut mungil
Taman kehidupan
Swargaloka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun