Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekerat Senja Seutas Nyali

1 Desember 2020   21:26 Diperbarui: 2 Desember 2020   00:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa Senja Ibukota (Guruji Wa) 

Sepotong
Senja
Menghadang
Hari

Kuterpekur
Mengukur
Menjengkali
Penyakit
Hati
Yang
Tak hati
Hati

Bukan umur
Tahun
Abad
Berapa
Kau
Telah bertahan
Hidup
Sekedar

Hidup
Yang berjiwa

Memilih
Atau tak
Memilih
Sejatinya
Bukan sikap
Terbenar

Sepotong senja
Tinggal seiris
Segaris

Sebentar lagi
Cahaya
Habis
Tapi
Gulita jiwa
Nyala
Karena
Cahaya sentir
Nyali
Bertahan
Berkubang
Bernafas
Dalam gelombang
Tersulit
Membadai
Sampai mereda

Sepotong senja
Menguap
Menghilang
Dari binar
Mata nyalangmu
Semakin malam
Semakin menggetarkan

Bukankah
Hidup
bukan sekedar
Melewati
Terang
Hati
Gelap
Hari

Sekali
Berani
Hidup,
Kau
Akan hidup
Selamanya
Dan berarti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun