Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Meditatif (Puisi Pertapa Kota)

28 November 2020   15:25 Diperbarui: 28 November 2020   21:33 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menepilah ke dalam diri(pixabay20, leninscape) 

Bacalah mantera rahasia
Ini dihatimu
Bacalah
Pelan
Berbisik

Jangan lebih keras
Dari tiupan angin
Jangan lebih lembut
Dari kepakan nyamuk
Jangan terpaku
Jangan terdiam
Jangan bernafas
Tak teratur
Jangan tersengal sengal
Dadamu

Bernafas seirama
Detuk jantungmu
Menarilah
Bersama
Aliran darah merah
Di seluruh tubuhmu
Nikmatilah

Bila kau mampu
Bila kau terlatih
Menjaga rasa batinmu

Bila tidak,  bacalah mantera
Rahasia
Dari hening batinmu
Ini

Wahai jiwa yang diam
Wahai sanubari yang tidur
Bangunlah
Bukalah mata batinmu
Bukalah telingamu

(Dengar
Lihat
Semesta kecil
Di sekitarmu
Resapkan
Masukkan seluruh hawa baik
Biar masuk jiwa dalammu)

Hai kerontang
Hai kemarau
Hati
Bangunlah
Bangkitlah

Hujan berkah
Hujan rahmat
Datanglah
Basahi
Pori
Pori
Jiwa terkeringku

(baca keras
Teriakkan jerit
Murung sanubari
Usirlah
Jadikan matahari jiwamu
Terbit
Setiap waktu
Kapanpun aku mau)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun