Menunggumu
Datang ke gubuk mungil
Sawah setelah lelah mencangkul,
Membawa senyum
Sebakul
Nasi liwet
Dibungkus daun pisang
Tempe gembus
Bayi nila goreng
Sambel terasi
Air putih di kendi
Hmmm
Surga kecil
Yang kunanti
Setiap tengah hari
Tapi sebulan ini lesu
Mukamu
Jauh dari ceria
Dan malas bicara
Kotak kotak sawah
Sekitar kita
Sudah diborong habis
Investor dari kota
Mau dibuat pabrik elektronik
Katanya
Hanya sawah kita
Dan lek Paijo
Yang masih belum dilepas
Hanya kami berdua
Yang masih rajin meluku
Menggaru
Macul
Tandur padi
Sambil melepas benih
Bayi ikan
Di kecipak kolam airnya
Hanya tinggal kau
Dan aku
Yang bisa tertawa lepas
Di bale peneduh
Yang lain
Sudah milik
Orang lain
Sabar ya Sri
Bila teman temanmu
Beli emas besar
Besar
Sampai memberati tangan dan telinganya
Memborong motor
Kulkas lemari terbaru
Merehab rumah bilik
Jadi rumah mewah magrong
Magrong
Biarlah Sri
Rumah kita tetap biasa
Sederhana
Dari bilik
Bambu saja
Asal kita bisa memiliki mimoi diayas sendiri
Biar semua menjual sawah kebonnya
Kita ikuti wasiat bapakmu saja