Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kalau Bangku Taman Bisa Ngomong

31 Oktober 2020   00:02 Diperbarui: 1 November 2020   07:01 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBER GAMBAR: PIXABAY

Bangku kayu lapuk, di taman kota sepi kini ditinggalkan pengunjungnya. Andai bisa cerita, ia punya banyak rahasia. Mungkin bukan hanya sepasang insan mabuk cinta yang pernah  jadian saat duduk berdua disana.

Pasangan pertama, kelepek kelepek hati sang betina, karena sang pejantan bilang cinta, sambil membawa sekepal bunga aster merah tua, curian dari taman sebelah. Pasangan dokter Budi dan perawat Sarifa, itu punya anak lima. 

Lalu bangku kayu tua di taman kota itu, warnanya dirubah dari hijau tentara jadi biru laut mjda.

Lalu pada sebuah malam minggu baik, anak bungsu laki laki pasangan tadi, Jose melamar ayunda,pramugari ayu maskapai penerbangan timur tengah. Kali ini Jose tidak membawa bunga, satu kelopak pun, tapi ia menyimpan berlian bernilai dalam kotak surpraisnya. Perempuan mana bisa menolak pemberian bukti cinta berhatga seperti itu.

Kembali bangku kayu tua lapuk diganti warnanya dari biru muda, sekarang putih saja.

Lalu pada malam jumat sepi, anak tunggal Jose dan Ayunda, Bastian namanya. Menemukan cinta sejatinya di situ juga. 

Karena Bastian pemalu dan penggugup, Ninin, arts sinetron yang sedang naik daun langsung mengecup kening arsitek pemalu. Mereka jadian begitu saja.Menikah dan bahagia. Konon anak mereka empat, meski pemalu, Bastian pecinta ulung yang  dasyat penuh enerji.

Lalu karena umur juga, bangku kayu tua itu makin lapuk, tidak pernah dicat atau diperbaiki, taman juga sepi. Ditinggalkan pengunjung setianya yang lebih senang berkunjung di taman virtual di jaman pandemi seperti ini.

Kecuali Odi dan Syeila dua petualang sepeda, setelah menjelajah beberapa trek ekstrim, mereka jadian disitu dan memakai catt semprot Pylox, warna pink,menulis nama mereka disitu dengan lambang love, Odi + Syeila selamanya !.

Bangku kayu tua itu menangis sejadi jadinya, di ujung pengabdiannya, tubuh rentanya Di coreng moreng graffity jaman edan. Padahal ia pernah amat berharga, bagi pemuja cinta sejati, utamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun