Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mbah Happy Wafat, Sekampung Gaduh (Rahasia Medis)

21 September 2020   06:09 Diperbarui: 21 September 2020   06:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kampung Wono Alit geger. Jam 22 mereka baru saja mereka yang jaga ronda videocall dengan Mbah Rono, sepuh desa yang sedang diisolasi di ICU, RS Kota.

Terlihat pendekar gaek itu begitu sehat dan prima. Dari 10 pasien yang terbaring di ruang gawat darurat pasien covid. Semua terlihat lemah dan pasrah menghitung  hari, sisa umur.

Mbah Rono beda, beliau tampak happu - happy  saja. Hampir tak ada gejala sakit yang dirasa. Badannya terasa segar dan sehat saja. Tapi tiap kali di tes swab. Beliau positif. Juga waktu rapid tes sekeluarga positif reaktif. Gara - gara jalan - jalan ke Jogja sekeluarga.

Istri, adik ipar,  anak dan cucu, semua kena dan dirawat isolasi di RS yang sama. Tapi minggu berlalu, semua berangsur pulih walau harus melewati proses perawaran karantina yang bikin menderita.

Semua merasa sakit, dan menjalani terapi medis termasuk berjemur dengan tertib. Kecuali Mbah Rono seorang, beliau ngeyel dan ngomel.

Lantaran merasa badannya baik - baik saja.

"Ini gimana, semua keluarga Mbah yang dirawat. Sudah boleh pulang. Mbah kok masih ditahan. Salah apa aku hayo?", cerocos Mbah Rono, maling bukan rampok bukan.
Masak tidak boleh pulang. Teriaknya lagi.

Eskpresi kesalnya saat video call dengan sahabat dan keluarganya lewat videoCall tentu mengguncang tawa semua.

Tapi sejam kemudian, setelah komunikasi terakhir terputus. Tepat jam 23 lewat 11. Mbah Rono wafat, tanpa derita, tetap ekspresif optimis, berani, bernyali.

Seluruh desa berkabug. Banyak gunjingan berseliweran tak keruan. Bahwa ada skema jahat yang menggunakan pandemi sebagai alat untuk.menghabisi tokoh - tokoh yang beroposisi pada pemerintah. Tapi ada juga yang menepis bahwa itu hanya kabar burung.

Seorang Dokter ahli paling senior akhirnya bicara, karena banyak yang penasaran, kenapa Mbah Rono, bisa wafat. padahal tak ada derita covid 19 sedikitpun. Beliau seperti orang sehat saja layaknya.

"Happy Hipoxia, yang kena otak bagian depan, itu yang memutus seluruh syaraf sakit Akinat serangan covid 19. Sehingga sampai akhir, beliau merasa baik - baik saja. Padahal semua indikator alat bantu. Memperlihatkan kondisi beliau drastis menurun", papar Dokter Hadi yang rambutnya sudah putih semua itu bijaksana.

Oo, jadi Mbah Rono sebenatrnya sakti apa sakit ?
Lagi - lagi pendapat di gardu ronda WonOkAlit kembali pecah dua. Khas Oposisi dan petahana. Duh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun