Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rahasia Pulung Kere (01)

19 September 2020   06:25 Diperbarui: 19 September 2020   06:50 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kutukan itu masih terngiang-ngiang di telinga Sujadi, bahwa keturunan Mbah Simo Welang akibat perilakunya yang tidak pantas di masa lalu, tidak akan ada yang bisa kaya semua dikutuk lulung kere alias bakal kere semua.

Percaya tidak percaya, memang 6 nenek moyang diatasnya semua hidupnya miskin, senin kemis dan tidak punya apa - apa. Hanya ada warisan rumah kayu tua lusuh,yang saat ini sudah miring parah tegakannya, menunggu rubuh.

Sebagai pengumpul pasir dan batu, Sujadi sudah bekerja serajin mungkin, menggali dan mengayak pasir, sepanjang hari, seumur hidupnya, tapi hasilnya hanya cukup untuk makan istri dan enam anaknya saja. Lain tidak.

Sering malam - malam bapak umur 40 tahunan ini menghabiskan waktunya untuk menangis dan berdoa, agat ia diberi kekayaan sehingga anak-anaknya bisa hidup lebih mapan dari 7 turunan miskin ini.

Sepertinya doa itu tidak didengar sang  maha kaya, sampai suatu malam terdengar kembali bunyi tokek besar.

Otok otok tokeeek!

Berulang dan terasa mengganggu benak, biasanya dia cuek saja,  tapi kali ini ia perhatikan benar ternyata ada sepasanhg biyang tokek amat besar yang menghuni rumahnya, terbilang panjang dan besar. Nyaris lebih dari setengah meter. Sementara ada  dua tiga anak tokeknya yang ukurannya biasa.

Lelah berdoa dan memohon kaya untuk diri dan turunannya, sujadi tertidur di bawah wuwungan rumah, ketika semakin pulas. Mulailah ia bermimpi.

Ada orang tua menggunakan iket kepala hitam dan baju pangsi hitam, datang kepadanya dan mewanti - wanti pesan, bahwa dia akan segera kaya raya tiga keturunan bila mampu menangkap biyang tokek di rumahnya hidup hidup. Bila itu bisa dilakukan, maka keluarga besarnya akan.lepas dari kutukan pulung kere.

Paginya, sujadi terbangun dengan sigap dan semangat,  ia mengingat dengan detail pesan orang tua didalam mimpinya. Yang mungkin saja leluhurnya yang prihatin dan lelah melihat kemiskinan keturunannya.

Lalu dia sibuk memikirkan cara,  menangkap sepasang tokek biyangan itu dengan segala cara. Mulai dari perangkap yang dari sangkar burung yang dia rapatkan lubangnya. Dia isi dengan umpan jangkrik dan belalang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun