Mohon tunggu...
gurujiwa NUSANTARA
gurujiwa NUSANTARA Mohon Tunggu... Konsultan - pembawa sebaik baik kabar (gurujiwa508@gmail.com) (Instagram :@gurujiwa) (Twitter : @gurujiwa) (Facebook: @gurujiwa))

"Sebagai Pemanah Waktu kubidik jantung masa lalu dengan kegembiraan meluap dari masa depan sana. Anak panah rasa melewati kecepatan quantum cahaya mimpi" ---Gurujiwa--

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Belajar Cinta pada Bhisma

7 Agustus 2020   02:13 Diperbarui: 7 Agustus 2020   02:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bhisma di atas angin, saat Srikandi dan pasukan pemanahnya kehabisan jurus dan mata panah. Betapapun satria gaek ini sakti mandraguna.  Di saat kritis, nyawa Srikandi di ujung garis takdir hidupnya. Satu hantaman Bhisma lagi, tamatlah riwayat senopati putri yang pemberani.

Di wajah ayu satria putri pilih tanding ini terbayang wajah Dewi Amba, belahan Jiwa Bhisma yang moksa. Beberapa kejap,  ia terlena dan larut dalam kenangan trauma dukanya. Srikandi bangkit dan kembali melepas panah pusaka tepat ke jantung Bhisma.

Ah, terima kasih atas kematian yang indah. Tak ada pekik kesakitan, Srikandi takjub baru kali ini ia melihat satria wafat terkena panah saktinya tanpa mengaduh. Justru tersenyum iklas. Bahagia.

Rupanya cinta obat penawar sakit, mujarab untuk penyembuhan juga pengantar kematian terindah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun