Mohon tunggu...
Saufi Ginting
Saufi Ginting Mohon Tunggu... Penulis - Pegiat Literasi

Pendiri Taman Bacaan Masyarakat Azka Gemilang di Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela Air Mata

10 Februari 2022   10:29 Diperbarui: 10 Februari 2022   10:42 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu dan Jendela, foto diambil di Jalan Paria Kelurahan Siumbut-umbut Kec. Kisaran Timur Asahan, oleh Saufi Ginting

Jendela menghamburkan serpihan kaca
Bola hitam putih ditendang anak tetangga
Jerujinya berubah menjadi raksasa
Ia mencoba murka
Tapi tak bisa
Tanpa air mata
Ia melewati ribuan cuaca
Bahkan ingin mencemburui kemboja bercengkerama
Apa hendak dikata
Begini sudah takdir diri, katanya

Pintu juga berulang kali berujar pendapat
Sering kali melihat orang-orang bejat
Yang terus menonjolkan maksiat
Bermanfaatkah jika aku menutupnya dengan rapat?
Atau membuka dengan hangat?
Ribuan kali dibuka-ditutup tanpa nikmat
Apa hendak dikata
Begini sudah takdir diri, katanya

HEY! Kamu mengulang keluhku
Sebab takdirku bukan takdirmu
Takdir kita tak akan pernah sama dalam setiap detiknya
Serpihan kaca ini terus meninggalkan luka
Meski daunku bisa menutupinya
Ingin aku pergi dan meninggalkan rumah ini tanpa jendela

Pintu hanya tersenyum, sinis
Hatinya juga teriris, tapi tak ingin menggubris
Sebab Magrib telah berlalu dengan manis

Marilah kita menutup dingin dengan sempurna
Membiar hangat merebak di rumah kita
Jangan berurai air mata
Tuhan masih mempersenjatai kita dengan doa
Pinta pintu dengan sederhana

Saufi Ginting
Rumah Azka, Kisaran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun