Mohon tunggu...
Aziz Zulhakim
Aziz Zulhakim Mohon Tunggu... -

Pemimpi | Pencerita | Pencinta | Pemerhati https://azizzulhakim.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Teknologi Membantumu untuk Menjual Apapun

5 Desember 2018   10:50 Diperbarui: 5 Desember 2018   11:14 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi yang makin canggih ditambah kemampuan kreativitas yang mempuni merupakan gambaran dari pembangunan berkelanjutan yang menciptakan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumberdaya terbarukan. Perkembangan era ekonomi hari ini adalah kompetisi yang tidak bisa hanya mengandalkan supermasi di bidang industri lagi, namun ekonomi baru adalah yang bertumpu pada kreativitas yang dimiliki SDM, serta mengintensifkan informasi dan kreativitas yang populer, sehingga ekonomi baru ini dikenal dengan ekonomi kreatif yang digerakkan oleh sektor industri, yang disebut pula dengan istilah industri kreatif.

e-commerce, Industri Kreatif dan Kesadaran JNE Sebagai Perusahaan Logistik dalam Menangkap Peluang

Sumber: Dokumen Pribadi
Sumber: Dokumen Pribadi
e-commerce tumbuh sebagai bagian dari industri kreatif, hal ini disadari oleh masyarakat luas, dengan menempatkan e-commerce sebagai gaya hidup. Inti dari semua ini adalah platform e-commerce  dan teknologi dapat membuka kesempatan yang luas bagi para pengusaha di Indonesia, terutama pengusaha kecil dan terkhusus lagi ditingkat lokal, untuk mengembangkan usahanya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Jadi sangatlah wajar apabila Haicing dan istrinya sukses memanfaatkan kanal yang tersedia untuk mengembangkan dan mempromosikan usahanya, karena pasar konsumen online adalah komunitas gaya hidup yang sedang meninggalkan cara-cara lama dalam berbelanja.    

Kita sangat sadar bahwa infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi dan sistem perbankan  yang semakin canggih, sangat memungkinkan berkembangnya model-model baru dalam manajemen aliran material/ produk. Karena munculnya internet, memungkinkan terjadinya transaksi-transaksi elektronik, yang dikenal dengan e-commerce. Praktik e-commerce dapat dilakukan apabila informasi-informasi tersedia dan mudah diakses lewat internet, serta pembayaran secara aman dapat dilakukan dengan baik, dan ditambah pula dengan cepatnya pendistribusian barang apabila menggunakan jasa pihak ketiga.

Melalui siaran pers kominfo.go.id (09/02/2016), Head of Mass Media Relations JNE, Idham Azka mengakui bahwa pertumbuhan e-commerce dan industri kreatif membuka kesempatan bagi perusahaan logistik untuk turut memberikan kontribusi dalam proses pengiriman. Sehingga makin menjamurnya bisnis e-commerce di Indonesia, maka menjadikan peluang emas bagi JNE dalam usianya yang cukup matang saat ini. Masih dalam informasi yang sama, Idham Azka menjelaskan bahwa pelaku bisnis e-commerce sendiri mendominasi sebagai pelanggan dari perusahaan JNE tersebut, yaitu sekitar hampir 70% pelanggan berasal dari para pelaku bisnis jualan online, baik supplier maupun retailer.

Berdasarkan data angka yang dikutip dari swa.co.id (07/01/2018), mengenai prediksi di tahun 2020 bahwa  valuasi bisnis e-commerce di Indonesia bisa naik 10 kali lipat menjadi US$ 130 miliar. Menurut riset yang dilakukan iDEA dan Taylor Nelson Sofres, nilai bisnis e-commerce sebesar US$ 130 miliar tersebut meningkat 5,7 kali lipat dari perdagangan di 2016 yang baru sebesar US$ 22,6 miliar. Maka, jika 13% dari US$ 130 miliar nilai tersebut dipergunakan untuk belanja kebutuhan pengiriman ekspres, pos, dan logistik, market size industri e-commerce ini sebesar US$ 16,9 miliar atau Rp 219,7 triliun.    

Dari apa yang dijelaskan diatas, maka kita sepakat bahwa berkembangnya sektor e-commerce memberikan berkah tersendiri bagi peningkatan tumbuhnya industri logistik di Indonesia. Sehingga untuk mengkokohkan JNE sebagai industri logistik, maka melakukan inovasi menjadi faktor utama untuk mampu bertahan ditengah persaingan.

Penutup: Sebuah Alasan Konkrit Penulis

Saya menuliskan cerita usaha Haiching dan istrinya, dengan sadar mengatakan betapa pentingnya teknologi digital menjadi platform penting bagi UMKM untuk dapat eksis. Hadirnya teknologi digital yang menciptakan market place, membuat siapa saja bisa menjual produknya, bertransaksi serta terhubung tanpa batas ruang dan waktu. Namun itu semua, harus di dukung pula dengan kemampuan pendistribusian barang yang efektif dan efisien hingga sampai ditangan konsumen.

JNE sebagai perusahaan yang sudah memasuki usia ke-28 tahun, menjadikannya matang dalam membaca peluang industri ini, mengingat jauh sebelum di usianya saat ini, JNE sudah mengambil sikap dengan mengembangkan tiga fokus utama, yaitu permasalahan TI, infrastuktur dan jaringan, serta SDM, sehingga nantinya mampu membawa perusahaan JNE untuk beradaptasi secara baik dengan kondisi perubahan zaman.

Mengingat kita berada di era bumi datar, dimana konsep ini dikembangkan oleh Thomas L. Friedman (dalam bukunya The World is Flat, 2005) menggambarkan bagaimana orang-orang pada generasi baru, mampu membuat dunia menjadi sangat dekat. Dimana poin pentingnya adalah terciptanya kolaborasi melalui interaksi antar G2G (Government to Government), G2B (Government to Buisness), G2C (Government to Civil Society), B2B (Buisness to Buisness), B2C (Buisness to Civil Society) atau bahkan C2C (Civil Society to Civil Society).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun