Mohon tunggu...
Aziz Sidqi
Aziz Sidqi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Suka Duka Menjadi Ketua KPPS di Pemilu Tersulit di Dunia

23 April 2019   12:00 Diperbarui: 23 April 2019   12:03 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saking rumitnya pembuatan laporan perhitungan suara ini kami baru menyelesaikan laporan yang siap untuk dikirim ke PPK di Kecamatan pada pk 01.00 dinihari. 

Pada jam 01.00 itu juga kami bawa kotak suara yg sudah tersegel yg berisi kertas suara dan formulir C1 ke PPK yang berjarak sekitar 10 km dari TPS kami. 

Pada pk 01.30 kami sampai sekitar lokasi PPK dan tidak disangka sekitar 1 km dari lokasi PPK sudah ramai dan macet para petugas KPPS yg berbondong-bondong dengan membawa kotak suara menuju satu titik yang sama yakni PPK untuk menyerahkan kotak suara dan hasil perhitungan suara.

 Suasana dinihari tapi terasa siang hari dengan ramainya orang berbondong-bondong mau menyerahkan kotak suara dan dokumen laporan perhitungan suara. 

Perasaan saya makin galau setelah melihat antrian para Ketua KPPS yang akan menyerahkan kotak suara dan hasil perhitungan suara yang mengular padahal jam menunjukan pk 01.45 yang harusnya adalah waktu paling nyaman untuk menikmati tidur malam apalagi badan terasa remuk redam setelah mengamankan proses pesta demokrasi ini. 

Yang terbersit dalam otak saya saat itu adalah kenapa beban jadi Petugas KPPS sangat berat sekali yang akan membuat para Petugas KPPS kapok untuk jadi anggota KPPS lagi dimasa mendatang . Padahal pesta demokrasi ini mestinya bisa dinikmati oleh semua warga termasuk yang mendedikasikan diri menjadi anggota KPPS.

Tepat pk. 02.15 giliran kami serah terima kotak suara dan formulir C1 ke petugas PPK. Ketua KPPS sebelum giliran kami diminta untuk perbaiki kembali karena ada kesalahan isi formulir C1 dan sang ketua KPPS yg diminta untuk perbaiki formulir C1 terlihat sangat kecewa sampai memohon petugas PPK untuk menerima formulir c1 yang sudah dibuat. 

Terlihat wajah kelelahan sang ketua KPPS dan terbayang betapa sulitnya untuk perbaiki lagi mengingat fisik dan pikiran sudah sangat lelah apalagi mungkin anggota KPPS yang lain sudah pada pulang ke rumah masing-masing. 

Saya berdoa semoga nasib Ketua KPPS yg dapat giliran sebelum saya tidak menimpa pada diri saya karena badan sayapun udah sangat lelah dan pasti IQ saya saat itu lagi berada pada level minimal sehingga otak susah diajak untuk bekerjasama lagi. 

Dan tibalah saatnya Petugas PPK periksa semua dokumen yang kami serahkan dan Alhamdulillaah dalam waktu kurang 5 menit setelah periksa dokumen TPS kami, sang petugas PPK menyatakan dokumen kami lengkap dan kami diminta paraf tanda terima. Para ketua KPPS yang ada dibelakang kami melihat dokumen kami dalam waktu kurang 5 menit dinyatakan lengkap langsung pada berteriak "Mantaaabs". 

Momen menunggu dokumen dinyatakan lengkap lebih dag dig dug dibanding saat Penghulu menyatakan ijab kabul yang kami ucapkan saat pernikahan dinyatakan syah. Sampai disini saya masih berpikir kenapa rumit sekali sistem pemilihan umum di negeri kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun