Mohon tunggu...
Azizha PutriWandansari
Azizha PutriWandansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya mahasiswi fakultas psikologi

24,Mei.2002

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Sensorik Manusia Serta Prespektif Islam Terhadapnya

14 Juni 2021   09:12 Diperbarui: 14 Juni 2021   09:26 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Azizha Putri Wandansari,NIM (202010230311350),Mahasiswi Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang.

Panca indera yang biasa disebut sensation atau perseption adalah salah satu sarana manusia agar bisa mengetahui adannya warna,bunyi,rasa manis dan pahit,suhu yang dingin dan panas,hingga keras dan lembutnya suatu benda bisa diketahui melalui panca indera.Manusia dapat menilai keindahan suatu pemandangan maupun ketidak indahan suatu lukisan melalui panca indera tersebut.Terdapat banyak manfaat yang ada dalam panca indera yang sudah diberikan Allah SWT kepada manusia.Dalam kehidupan sehari-hari pun manusia telah melewati proses pendengaran berkali-kali sehingga dapat melakukan aktivitas seperti belajar,menghitung uang dan mencicipi makanan.Namun ada beberapa presepsi yang mengatakan bahwa panca indera itu terkadang menipu manusia.Oleh karena itu ada banyak arti dari panca indera.Ada yang menegaskan bahwa panca indera adalah sarana pengetahuan yang lebih utama daripada akal.Lalu ada juga yang berpendapat bahwa panca indera itu hanya khayalan belaka dan masih banyak lagi.

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam kita akan pahami dulu apa definisi yang sesungguhnya dari panca indera.Panca indera adalah asisten kehidupan yang dapat membantu manusia dalam menjalankan aktivitasnnya sehari-hari.Didalam bahasa arab indera manusia itu disebut dengan al-hassah jamkanya adalah al-hawwas maka panca indera disebut juga al-hawwas al khamsah yang artinya mengetahui,merasakan juga menemukan benda-benda yang berelasi dengan wujud fisik.Senada dengan beberapa panca indera di atas al-Thahanawiy turut menyebutkan bahwa indera itu ada yang eksternal dan tersembunyi atau batin.Pada kajian para filsuf menjelaskan bahwa panca indera itu dapat mengetahui atau mempresepsi sebagian atau keseluruhan bentuk dan materi dari suatu wujud.Dari sini dapat disimpulkan bahwa indera manusia terdiri dari indera fisik dan non fisik.Bisa dilihat bahwasannya definisi etimologis ini di dasari dari sistematikannya dan fungsi dari panca indera itu sendiri.Dalam kajian filsafat islam indera bukan hanya anggota tubuh fisik saja yang melekat pada diri manusia tetapi ada juga indera dalam yang bersifat spiritual dan memeliki keterkaitan yang kuat dengan indera luarnya.Islam telah mengonfirmasi aspek spiritual dan fisik manusia.Seperti halnya indera manusia yang terhubung dengan jiwa manusia indera luar atau eksternal pun juga terhubung dengan indera batin atau internal.

Indera eksternal itu mampu menangkap bentuk dari suatu objek yang dilihat,selain bentuk fisiknya indera tersebut juga bisa menangkap karakteristik dari objek tersebut.Selanjutnya tangkapan indera tersebut disalurkan ke indera batin untuk diolah melalui prosep presepsi atau penyerapan.Pada hal inilah presepsi indera terbagi  menjadi beberapa tingkatan sebagaimana yang Ibnu Sina jelaskan dalam isyarat wa al-Tanbihat menyebutkan bahwa di dalam diri manuisa itu terdapat presepsi indera,presepsi imajinasi hingga presepsi rasional atau akal.Penjelasan ibnu sina ini diawali dengan statemen bahwasannya segala wujud tidak hanya diketahui melalui bentuk dan materinya saja melainkan juga dari penyebab keberadannya baik secara esensial ataupun eksistensial.Rasul SAW menerima wahyu dengan indera eksternal dan internalnya.Dalam hal inilah ditemukan beberapa aspek positif empiris dalam hukum islam yaitu mengandalkan pengalaman inderawi sebagai sandaran hukum.Panca indera pun juga memiliki batasan-batasannya sendiri.Karena hanya mampu mengindera hal-hal yang khusus saja.Misalnya mata itu hanya bisa untuk melihat dan tidak bisa digunakan untuk mencium bau.Lalu hidung tidak bisa merasakan halus kasarnya suatu benda.Dan lain sebagainnya.Namun terlepas dari batasan tersebut,obyek yang diindera sejatinnya tidak akan berubah.Dari sinilah kita bisa memahami pengetahuan manusia menjadi mungkin diperoleh melalui berbagai cara diantarannya adalah dengan menggunakan panca indera.Dalam worlview barat kedudukan panca indera itu hanya pada tingkatan psikologi yang empiris.Artinya manusia memiliki kemampuan mengetahui bedasarkan organ fisik yang dimiliki seperti otak,dan jantung.Teori ini bermula dari yunani kuno oleh Alcmaeon of Croton yang menyebutkan bahwa otak manusia adalah pusat dari semua kegiatan yag berlangsung.Dan Empedocles pun juga memiliki pendapat yang sama hanya saja ia lebih menekankan bahwa kemampuan mengetahui dan berfikir manusia itu dibantu oleh peredaran darah dari jantung.karena semua indera itu dialiri oleh darah yang berhubungan dengan jantung dan otak.Barulah muncul teori aristoteles yang mengatakan bahwa manusia itu bisa melakukan abstraksi seperti berimajinasi,estimasi hingga inteleksi.Tetapi tetap saja dasarnya itu terletak pada tubuh manusia yang pusatnya berada diotak dan jantung.

Pada ilmu anatomi moderen itu menjelaskan bahwa fungsi indera hanya terkait syaraf otak yang mana syaraf otak merupakan pusat oergerakan bagi tubuh manusia.Proses keampuan panca indera ini hanya dijelaskan secara empiris dan positif.Misalnya mata mampu melihat karena adannya cahaya dan retina mampu menangkap bayangan serta ketepatan sudut elevasi yang membuat benda terlihat jelas tanpa adannya efek fatamorgana.

Kesimpulannya panca indera atau sistem sensori dalam islam merupakan suatu hal yang diakui epistemologisnya.Hal ini dikarenakan panca indera merupakan kemampuan yang dimiliki semua manusia yang diberikan oleh Allah SWT.Selain itu pertanggungjawaban panca indera itu tergolong ilmiah kareana berkaitan dengan kebenaran agama yang sangat rasional.Aspek inilah yang sejatinya tercemin daram pandangan islam yang mana perolehan ilmu yang benar itu bisa didapat melalui panca indera.Hal ini cukup beberbeda dengan epistemologi barat yang menyatakan bahwa panca indera itu hanyalah kemampuan manusia yang cenderung evolutif,sehingga panca indera manusia hanya valid secara temporal tanpa terhubung dengan hal-hal metafisik di baliknya.

DAFTAR PUSTAKA

Taqiyuddin, M. (2020).PANCA INDERA DALAM EPISTEMOLOGI ISLAM.Jurnal     Pemikiran Islam,12,http://dx.doi.org/10.21111/tasfiyah.v4il.3964,113-138

Wulandari, H.(2014).EKPLORASI PENGALAMAN PANCA INDERA UNTUK           PERANCANGAN.Dimensi Interior,12,https://doi.org/10.9744/interior,85-90

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun