Mohon tunggu...
Abdul Aziz M
Abdul Aziz M Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gambaran Pendidikan di Indonesia

7 Juni 2016   07:27 Diperbarui: 7 Juni 2016   08:29 1709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: siap-sekolah.com

Sekolah merupakan satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah juga merupakan ruang utama di mana tunas-tunas muda harapan bangsa berjuang dan bersaing untuk mendapatkan pendidikan yang layak sehingga mampu bersaing di kancah global. Seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan, tantangan di bidang pendidikan semakin besar agar mampu menyiapkan peserta didik yang mampu bersaing dikancah global. Akan tetapi dengan tantangan yang semakin besar ini dunia pendidikan di Indonesia masih mempunyai banyak kendala dengan kualitas pendidikan diantaranya keterbatasan akses kepada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, juga mutu guru yang dinilai masih kurang terlebih dengan sangat terbatasnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil.

Keterbatasan fasilitas pendidikan di daerah terpencil mengakibatkan banyak  calon siswa memilih tidak melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Selain itu jumlah guru yang memenuhi kualifikasi sekarang ini masih dinilai belum merata di daerah-daerah seluruh Indonesia. Menurut Direktur Jendral Pendidikan Dasar (Didas) Kemendikbud, sekarang ini masih banyak Sekolah Dasar (SD) di Indonesia kekurangan tenaga guru. Untuk mengatasi masalah ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud) bekerjasama dengan pemerintah baik tingkat propinsi ataupun daerah agar distribusi guru terutama di daerah lebih merata. Selain itu untuk meningkatkan kualitas guru agar sesuai mutu tenaga pengajar Kemendikbud menyediakan beasiswa pendidikan S-1 bagi guru SD dan SMP. Dari data Kemendikbud dari 1.850 guru SD di sekolah negeri dan swasta saat ini Cuma 60% yang memenuhi kualifikasi dengan gelar S-1. Di dunia internaisonal, mutu pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negeri di seluruh dunia berdasarkan laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan berdasarkan Indeks Perkembangan pendidikan (Education Development Index, EDI) Indonesia berada di peringat ke-69 dari 127 negara.

Pemerintah juga mencanangan program wajib belajar 9 tahun dengan membebaskan biaya pendidikan SD-SMP guna memperbaiki kualitas pendidikan anak-anak di Indonesia, akan tetapi angka putus sekolah anak-anak usia sekolah masih tinggi. Berdasarkan data Kemendikbud tahun 2010, di Indonesia lebih dari 1,8 juta anak tiap tahun tidak melanjutkan pendidikan, alasan umum yang dikemukakan  adalah untuk  bekerja guna membantu ekonomi keluarga dan pernikahan di usia dini. Dalam laporan Acara Pembangunan PBB tahun 2013, Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan angka 0,629. Berbagai macam cara dilaukan pemerintah guna memperbaik kualitas pendidikan di Indonesia guan menghadapi pasar bebas yang deiterapkan sejak 2015. Berbagai cara dilaukan antara lain dengan terus memperbaiki system/kurikulum yang diterapkan di Indonesia, juga menyiapkan banyak beasiswa bagi siswa yang mau melanjutkan pendidikan kejenjang yang labih tinggi. Semua dilakukan guna mempersiapkan tunas-tunas muda Indonesia mampu bersaing dengan di dunia internasional. Tentunya selain peran dari pemerintah juga harus di dukung dengan masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan, sekarang ini main banyak orang tua yang sudah sadar akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, banyak berita yang berisi seorang anak dari  orang tua yang terbilng kurang mampu, dapat melanjutkan pendidikan sampai gelar sarjana bahan mampu meraih prestasi yang luar biasa, hal ini karena kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun