Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mbah Gempung | Jalan Uripmu Kui Sakarepmu

24 Agustus 2019   13:11 Diperbarui: 24 Agustus 2019   18:32 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu itu manusia yang juga terbuat dari bahan dasar tanah, kalau Allah Ta'ala tak kuasakan kau jadi manusia, kau ibarat tanah itu, hanya jadi seonggok tanah tanpa makna.

" Lihat apa yang aku pegang ini ? " mbah gempung menunjukkan tanah yang sedari tadi dibentuk -- bentuknya.

" Asbak mbah " jawabnya serau

Ya...., ini asbak walau aku hanya meyakini ini adalah tanah liat yang aku maenkan dengan rasa, dengan hati, dan aku bentuk menjadi asbak, tak perlu aku bakar atau warnai kau sudah menyebutnya asbak.

Itulah "Value" nilai.

Bagaimana hidupmu akan bernilai, kalau kamu sendiri tak memberikan nilai positif padamu, kau hanya selalu mengeluh, mengeluh dan menyalahkan kehidupan dan jalanmu.

"Jalan Uripmu itu sakarepmu"

Ya..., itu aku hanya cerita, aku nggak mau terlalu banyak cerita atau nuturi kamu, karena kamu lebih tahu dari apa yang kamu tahu, lihatlah yang katamu asbak itu, itu hanya tanah liat yang membuatku bahagia saat melihatnya, yang membuat aku nyaman menikmatinya, kadang butuh proses panjang untuk membuat asbak ini, harus diubah ulang, harus gagal atau apalah namanya, tapi asiiiik aja saat menikmati semua.

Aku butuh asbak, dan Allah sediakan tanah liat, berikan kesehatan dan lantunan burung itu mengiringi aku menikmati menjalani kehidupanku hingga hasilkan asbak.

Selama kau bilang :

" Jal pie ki..., hidupku ko yo begini banget mbah, susah banget rasanya, apapun yang aku lakukan selalu saja tak berhasil, bukannya dappat rezeki selalu saja saya buang  buang modal dan kembali lagi harus menanggung kegagalan mbah... " katanya mencaritakan hidupnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun